Komposisi Komet dan Reaksi terhadap Panas Matahari
Komet terdiri atas inti (nucleus) yang padat dan berpori, tempat bersemayam gas dan debu beku.
Inti ini berukuran sekitar 1 sampai 10 kilometer dan mengandung es yang terbentuk dari berbagai macam zat, seperti air, karbon dioksida, amonia, dan metana.
Debu yang menyertainya mungkin mengandung hidrogen, oksigen, karbon, nitrogen, silika, dan beberapa jenis logam.
Ketika komet bergerak makin dekat dengan Matahari, jaraknya yang sebelumnya sekitar 450 juta kilometer mulai berkurang.
Seiring dengan berkurangnya jarak tersebut, komet pun turut memanas.
Akibat panas Matahari, es pada inti komet mulai mengalami sublimasi, yaitu perubahan wujud langsung dari padat menjadi gas, tanpa melalui fase cair.
Proses sublimasi ini melepaskan gas (terdiri dari uap air, karbon monoksida, karbon dioksida, dan sedikit zat lain) serta debu yang kemudian membentuk "atmosfer" di sekitar inti komet. Gas dan debu yang terlepas ini dinamakan koma (coma).
Pengaruh Angin Matahari Lahirnya Ekor Komet
Seperti dilansir dari The Lunar and Planetary Institute’s, Matahari tak hanya memancarkan cahaya dan panas, tetapi juga aliran konstan gas dan partikel bermuatan listrik yang disebut angin Matahari.
Angin Matahari ini berhembus dengan kecepatan mencapai 350 kilometer per detik.
Baca Juga: Dari Manakah Energi Matahari Dihasilkan? Cukup untuk 10 Miliar Tahun?
KOMENTAR