Nationalgeographic.co.id—Sejak abad ke-16, bangsa Barat dari Portugis, Spanyol, dan Belanda datang ke kepulauan Indonesia. Mereka datang dengan kapal—berlayar sangat jauh mengarungi samudra—dengan teknologi yang sedikit lebih canggih.
Tujuan awalnya, mereka hendak berdagang dengan kerajaan dan penguasa setempat. Seiring waktu, bangsa Barat menggeser kekuasaan, kolonialisme berdiri.
Di saat bersamaan, kepulauan Indonesia masih jarang dieksplorasi. Pengelana Barat yang pernah bersinggungan dengan kepulauan kawasan tropis ini hanya Marco Polo yang kala itu bertanggung jawab kepada Mongol (Dinasti Yuan di bawah Kubilai Khan) pada abad pertengahan.
Hanya sedikit yang diketahui tentang kepulauan Indonesia. Lantas, apa yang membuat bangsa Barat datang ke mari? Berikut penjelasannya.
Kekhasiatan Rempah untuk Pangan dan Pengobatan
Pengetahuan tentang Asia Tenggara, apa lagi kepulauan Indonesia, bermula dari ahli geografi Yunani abad pertama Masehi Klaudius Ptolemaeus. Bangsa Barat tidak mengetahui banyak tentang Asia, begitupula Ptolemaeus.
Ptolemaeus hanya menerka-nerka dan mencari sumber geografi tentang dunia di balik India. Dia menggambarkan peta Geographia-nya bahwa ada kepulauan yang kaya akan sumber daya alam di Dunia Timur.
Pengetahuan tentang India sendiri sudah diketahui banyak oleh orang Yunani berkat ekspedisi militer Aleksander Agung pada 372 SM.
Sementara itu, rempah-rempah diperkenalkan sejak era Mesir kuno dan peradaban Timur Tengah kuno. Pengetahuan tentang rempah ini tersebar ke Eropa. Kekaisaran Romawi di Eropa pun memperluas kekuasaannya untuk menguasai kota terpenting dalam perdagangan rempah dari Dunia Timur.
Pemanfaatannya sebagai pengobatan berkembang ketika peradaban Islam pesat di Timur Tengah. Ibnu Sina (980–1037 M) adalah salah satunya yang memperkenalkan kekhasiatan rempah sebagai sumber daya medis herbal.
Baca Juga: Sisi Lain Kehidupan Marco Polo, Penjelajah Sohor dalam Sejarah Dunia
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Ade S |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR