"Istri Zeus, Hera, adalah ibu dari beberapa keturunannya, dan, seperti yang bisa diduga, kecemburuannya melegenda," ungkap Ancarola.
Emosi yang mendalam ini tidak hanya mengarah pada kecemburuan pasif, tetapi sering kali berujung pada tindakan balas dendam yang dramatis dan kejam.
Ketika Zeus terlibat asmara dengan wanita lain, baik itu dewi atau manusia, Hera tidak hanya sekedar marah—dia berubah menjadi agen kekacauan. Tak hanya suaminya, dia juga menghukum wanita-wanita selingkuhan Zeus dan anak-anak tidak bersalah yang lahir dari hubungan terlarang tersebut.
Salah satu contoh yang paling terkenal adalah ketika Hera mengejar Leto, kekasih Zeus yang hamil dengan anak kembar, Artemis dan Apollo.
Hera mengutuk Leto agar tidak dapat melahirkan di daratan mana pun yang terkena sinar matahari, sebuah kutukan yang membuat Leto mengembara kesakitan hingga akhirnya menemukan tempat aman di pulau Delos yang tidak terikat oleh kutukan Hera.
Tindakan Hera tidak terbatas pada dewa dan manusia dewasa saja. Dalam beberapa kisah, dia bahkan mengambil tindakan terhadap anak-anak yang dihasilkan dari perselingkuhan Zeus, seperti dalam kasus Heracles.
Hera mencoba segala cara untuk menggagalkan Heracles sejak lahir, dan ketika gagal, dia mengirim ular untuk membunuhnya saat masih bayi.
Heracles selamat, tetapi Hera terus menghantuinya sepanjang hidupnya, termasuk mengirimnya ke kegilaan yang menyebabkan Heracles membunuh anak-anaknya sendiri—salah satu dari dua belas tugas yang harus dia selesaikan untuk menebus dosanya.
Hera juga dikenal telah menyiksa Dionysus, anak Zeus dengan Semele. Dalam upayanya untuk menghapuskan jejak keberadaan Dionysus, Hera memanipulasi para Titan untuk membunuh dan memakan Dionysus saat masih bayi.
Baca Juga: Mengapa Pedofilia Jadi Hal yang Normal pada Era Romawi dan Yunani Kuno?
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR