Nationalgeographic.co.id - Kita mengenal sejak lama bahwa anjing adalah sahabat manusia. Berkat kepintarannya, mereka sering menolong dan ikut membantu dalam pekerjaan, termasuk dalam perang.
Kisah menarik tentang keterlibatan anjing dalam perang terjadi semasa Perang Dunia I. Tercatat sejarah, seekor anjing ras pit bull terrier amerika liar bernama Stubby terlibat dalam perang dan menjadi pahlawan bagi serdadu Amerika Serikat.
Amerika Serikat baru terlibat dalam sejarah Perang Dunia I pada April 1917. Perang besar yang sejak 1914 berkancah di Eropa antara Jerman, Prancis, dan negara-negara lainnya, perlahan mendesak keterlibatan AS yang bersekutu dengan Inggris dan Prancis. Mobilisasi pasukan garda nasional AS dimulai.
Di Connecticut, salah satu negara bagian AS, pelbagai infanteri berlatih, berkemah, dan bersiap untuk berangkat ke medan perang Eropa. Di antaranya ada Infanteri ke-102, Divisi Yankee ke-26 Angkatan Darat AS yang berlatih di sekitar lapangan Yale Bowl di kota New Haven.
Dalam persiapan menghadapi perang itu, seekor anjing liar masuk ke dalam perkemahan. Anjing itu ditemukan oleh Kopral James Robert Conroy (1892–1987). Karena anjing tersebut berekor pendek, Conroy menamainya "Stubby". Dengan cepat, anjing tersebut dapat berinteraksi oleh para prajurit di divisi Conroy bertugas.
Saking dapat berbaurnya, dia menjadi maskot tidak resmi Infanteri ke-102. Akan tetapi, kehadirannya tidak diperbolehkan oleh peraturan militer yang melarang keberadaan hewan peliharaan.
Jasa Stubby dalam Lakon Sejarah Perang Dunia I
Hari keberangkatan ke medan perang akhirnya tiba pada Oktober 1917. Pasukan naik kapal SS Minnesota ke Prancis. Alih-alih mematuhi peraturan, Conroy ternyata menyelundupkan Stubby ke dalam kapal.
Keterlibatan AS dalam sejarah Perang Dunia I tidak serta merta diterima dengan baik, bahkan oleh sekutunya di Prancis. Sekutu memandang pasukan ekspedisi AS sebagai tentara kelas dua yang tidak dapat dipercaya tanpa pengawasan militer Prancis. Ditambah lagi, prajurit sekutu jadi bulan-bulanan perang gas mematikan di parit yang berdampak buruk bagi mental semangat AS.
Kehadiran Stubby diketahui oleh para pimpinan Infanteri ke-102. Karena Stubby menjadi maskot tidak resmi di resimen tersebut, dia ditugaskan khusus untuk peningkat semangat para pasukan.
Baca Juga: Pertandingan Berdarah Serdadu Kekaisaran Jepang Demi Satu Wanita
Pada suatu ketika, Stubby nyaris terkena serangan gas beracun Jerman. Berkat serangan itu, Stubby justru jadi sangat sensitif terhadap gas, bahkan dalam jumlah kecil.
Hal ini membuat ia terkadang menjadi pemberi peringatan dini akan adanya serangan gas. Dia akan membangunkan penjaga yang sedang tidur untuk mengingatkan pasukan lainnya akan serangan dari Jerman.
Stubby bahkan sangat membantu dalam menemukan serdadu yang terluka di lapangan untuk mendapatkan pertolongan medis. Peran penting lainnya, disebutkan bahwa Stubby membantu dalam penelusuran mata-mata Jerman yang tengah memetakan tata letak parit Sekutu.
Peranannya membantu serdadu Sekutu membuat Stubby mendapat pangkat Sersan. Dia menjadi anjing pertama yang mendapat pangkat angkatan bersenjata dalam sejarah AS.
Perjuangan Stubby membantu resimen dan serdadu Sekutu lainnya berlanjut pada April 1918. Infanteri ke-102 harus bergabung dalam misi menyerang Jerman yang menguasai Seicheprey, sebuah perkampungan di timur laut Prancis.
Hujan granat mencederai pihak Sekutu. Stubby juga ikut terluka dalam misi penyerangan tersebut, berupa luka pecahan peluru di kaki dan dadanya. Dia segera dirawat di Rumah Sakit Palang Merah.
Meski berada dalam perawatan, Stubby justru suka berkeliling rumah sakit. Dia mengunjungi tentara yang terluka dan memberikan semangat. Stubby baru bisa kembali ke medan pertempuran pada musim panas 1918.
Setelah sembuh, dia ikut dalam misi merebut Château-Thierry, komune atau perkampungan yang berada di Sungai Marne (95 kilometer dari Paris). Pertempuran ini terjadi pada 18 Juli 1918. Stubby berperan sebagai peringatan serangan Jerman dan peningkatan moral dalam sejarah Perang Dunia I.
Setelah pertempuran usai, para wanita di komune itu membuatkannya selimut chamois berisi tanda pangkat, simbol garis luka militer, dan bendera Sekutu yang menandakan dinas militernya. Dia pun mendapatkan berbagai medali.
Pahlawan Tentara AS
Tercatat, Stubby telah mengikuti 17 pertempuran dalam sejarah Perang Dunia I. Dia pun kembali ke AS dengan diselundupkan, seperti dia diberangkatkan dari Connecticut. Tentunya upaya ini cukup rumit, mengingat Stubby menjadi sangat terkenal selama perang.
Setibanya di AS, dia dinobatkan menjadi anggota seumur hidup legiun AS. Stubby berkesempatan untuk bisa ikut berbaris di setiap parade legiun dan menghadiri setiap konvensi legiun. Stubby mengikuti semuanya dari akhir perang hingga akhir kematiannya pada 1926.
Atas peranannya dalam misi perang, panglima tertinggi pasukan AS Jenderal John Pershing memberi tanda kepahlawanan kepada Stubby pada 1921 di Gedung Putih. Pershing menyematkan medali anjing pahlawan emas yang ditugaskan oleh Humane Education Society, cikal bakal yayasan perlindungan satwa Humane Society.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR