Nationalgeographic.co.id—Setiap tahun, fenomena Titik Balik Matahari menandai perubahan musim yang signifikan. Fenomena ini tidak hanya memiliki dampak terhadap alam, tetapi juga terhadap budaya dan tradisi masyarakat.
Momen ini sering dianggap sebagai waktu untuk refleksi dan perayaan. Bagaimana peristiwa astronomi ini mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari?
Untuk mengetahui lebih lanjut, simak ulasan mendalam dalam artikel berikut.
Apa Itu Titik Balik Matahari?
Solstice atau Titik Balik Matahari adalah peristiwa yang terjadi ketika kutub planet kita mencapai kemiringan maksimalnya terhadap matahari. Ini adalah saat kutub paling utara atau selatan condong paling jauh dari atau mendekati matahari.
Pada Bumi, Titik Balik Matahari diukur berdasarkan deklinasi matahari. Deklinasi ini adalah lintang tempat matahari berada tepat di atas kepala pada tengah hari. Titik Balik Matahari terjadi dua kali setiap tahun ketika deklinasi matahari mencapai titik ekstremnya.
Pada Juni, antara tanggal 20 dan 22, deklinasi matahari berada di 23,5° Lintang Utara. Ini dikenal sebagai Tropis Cancer Pada Desember, antara tanggal 20 dan 23, deklinasi matahari berada di 23,5° Lintang Selatan. Ini adalah Tropis Capricon.
Fenomena ini disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi yang sebesar 23,5°. Sumbu ini miring saat Bumi mengorbit matahari. Akibatnya, selama setahun, salah satu belahan Bumi akan condong ke arah matahari. Belahan ini akan menerima lebih banyak sinar matahari.
Namun, ada saat-saat ketika distribusi sinar matahari adalah seimbang. Ini terjadi selama ekuinoks. Pada ekuinoks, deklinasi matahari nol derajat. Khatulistiwa menjadi titik saat matahari tepat di atas kepala pada tengah hari.
Titik Balik Matahari juga dikenal sebagai Titik Balik Matahari musim panas atau musim dingin. Namun, tanggal-tanggalnya berbeda antara Belahan Bumi Utara dan Selatan.
Titik Balik Matahari musim panas memiliki hari terpanjang dan sinar matahari terbanyak. Sebaliknya, Titik Balik Matahari musim dingin memiliki hari terpendek dan cahaya paling sedikit.
Baca Juga: Matahari: Pengertian, Ciri-ciri, serta Urutan Lapisan atau Bagiannya
KOMENTAR