Nationalgeographic.co.id – Salah satu teori konspirasi mengenai piramida Mesir kuno yang saat ini beredar di X (Twitter) adalah gagasan bahwa piramida Mesir kuno menunjukkan tanda-tanda erosi akibat banjir besar. Teori konspirasi ini menyebut bahwa piramida Mesir kuno diciptakan sebagai kapsul waktu untuk bertahan hidup di masa depan.
Kapsul waktu adalah penyimpanan barang atau informasi sejarah, biasanya ditujukan sebagai metode komunikasi dengan orang masa depan. Kapsul waktu ini biasanya terkubur dalam tanah. Adapun dalam teori konspirasi mengenai piramida Mesir kuno, bangunan piramida diklaim awalnya terkubur sebelum terkena banjir besar dan akhirnya tersingkap seperti sekarang.
Selama bertahun-tahun piramida di Mesir memang telah menarik kemunculan banyak teori konspirasi. Mulai dari teori konspirasi bahwa piramida Mesir kuno dibangun oleh alien hingga teori konspirasi bahwa piramida Mesir kuno dibangun oleh orang-orang Yahudi.
Tentu saja, ini bukanlah cara kerja sains. Beban pembuktian ada pada mereka yang menciptakan teori-teori konspirasi untuk membuktikan hipotesis tersebut. Dan dengan klaim yang luar biasa, sebaiknya Anda membawa bukti yang luar biasa pula.
Terkait teori bahwa piramida Mesir kuno adalah kapsul waktu yang akhirnya tersingkap ke atas permukaan tanah, para arkeolog sudah mempunyai penjelasan yang sangat masuk akal (berdasarkan bukti yang ditemukan dengan mempelajarinya, catatan tekstual, dan sebagainya) tentang bagaimana piramida akhirnya terlihat seperti aslinya. Bukan karena terkikis oleh banjir besar.
Piramida yang kita lihat saat ini tidaklah seperti saat pertama kali dibangun. Balok-balok besar yang Anda lihat di piramida dulunya tersembunyi di bawah "batu selubung" yang terbuat dari batu kapur, sehingga memberikan tampilan yang halus dan berkilau.
Batu-batu ini secara bertahap diambil selama berabad-abad dan digunakan untuk pekerjaan bangunan lainnya, sehingga memperlihatkan balok-balok di bawahnya. Beberapa masih ada di dasar piramida, terlindung dari pasir yang menutupinya, dan akses yang lebih mudah ke batu-batu yang tidak terkubur.
Bagi para penggemar hipotesis outlier (banjir besar mengikis piramida hingga puncaknya), mereka terbebani untuk menjelaskan banyak hal. Sebagai permulaan, akan sangat membantu jika mereka menjelaskan mengapa banjir besar menenggelamkan dunia, tetapi kita tidak melihat bukti peristiwa ini dalam catatan geologis.
Klaim bahwa piramida jauh lebih tua juga perlu didukung dengan lebih dari sekadar “menurut saya”. Piramida Mesir kuno telah ditentukan penanggalannya melalui beberapa metode. Pertama, piramida-piramida itu dibuat berdasarkan penelitian arkeologi yang melelahkan selama bertahun-tahun.
“Kami pada dasarnya menentukan penanggalan piramida berdasarkan posisinya dalam perkembangan arsitektur Mesir dan budaya material selama kurun waktu 3.000 tahun. Jadi, kami tidak sedang membahas satu pun pijakan pengetahuan faktual di Giza itu sendiri. Yang kami bahas pada dasarnya adalah keseluruhan Egyptology dan arkeologi Mesir," jelas Mark Lehner, arkeolog dari Oriental Institute of the University of Chicago dan Harvard Semitic Museum, seperti dilansir IFLScience.
"Tembikar, misalnya. Semua tembikar yang Anda temukan di Giza terlihat seperti tembikar pada zaman Khufu, Khafre, dan Menkaure, raja-raja yang membangun piramida ini pada masa yang kami sebut Dinasti Keempat, Kerajaan Lama. Kami mempelajari tembikar dan bagaimana perubahannya dalam rentang waktu yang luas, sekitar 3.000 tahun. Ada orang-orang yang ahli dalam semua periode tembikar atau keramik Mesir yang berbeda-beda."
Baca Juga: Sejarah Dunia: Mengapa Orang Mesir Kuno Suka Membangun Piramida?
Source | : | IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR