Nationalgeographic.co.id—Bagi orang Yunani kuno, Aphrodite dalam mitologi Yunani lebih dari sekadar cinta dan keindahan.
Secara menyeluruh, Aphrodite dalam mitologi Yunani adalah dewi konsensus, seperti dalam interaksi apa pun antara orang atau kelompok orang yang memujanya.
Dalam politik, bisnis dan perang, serta hubungan antarmanusia, Aphrodite mewujudkan kekuatan alam, mixis, yang diterjemahkan menjadi hubungan atau hubungan antar orang atau kelompok.
Amy C. Smith, Profesor Arkeologi Klasik/Kurator di Museum Ure, University of Reading, menulis untuk The Conversation segala hal tentang Aphrodite dalam mitologi Yunani.
Menurutnya, Aphrodite mempunyai banyak julukan (istilah deskriptif yang menyertai, atau digunakan sebagai pengganti, sebuah nama) yang menunjukkan kualitasnya yang berbeda.
Berikut adalah lima contoh bagaimana dewi Aphrodite – dengan berbagai julukan – berkuasa di berbagai alam melalui mixis.
1. Politik
Orang Athena menghormati dewa-dewi mereka pada hari istimewa setiap bulan. Untuk dewi Aphrodite, ia dihormati pada hari keempat.
Setiap tahun, pada tanggal empat Hekatombaion (kira-kira awal bulan Juli) mereka merayakan pesta Aphrodite, Aphrodisia.
Aphrodite dipuja dalam pesta ini bersama dengan Peitho. Situs pemujaannya terletak di lereng barat daya Acropolis Athena.
Peitho adalah dewi persuasi. Bersama-sama mereka dianggap telah menyatukan masyarakat Athena dalam proses sinoikisme (penggabungan desa-desa menjadi satu negara kota yang bersatu).
Baca Juga: Caeneus atau Caenis, Pahlawan Transeksual Pertama dalam Mitologi Yunani
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR