“Alat jarum bermata merupakan perkembangan penting dalam zaman prasejarah karena alat ini mendokumentasikan transisi fungsi pakaian dari kegunaan ke tujuan sosial,” jelas penulis studi Dr Ian Gilligan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir IFL Science.
“Jarum bermata akan sangat berguna untuk menjahit sangat halus yang diperlukan untuk membuat pakaian lebih awet.”
Dalam tulisan mereka, para peneliti berspekulasi bahwa dekorasi semacam itu mungkin melibatkan pelekatan manik-manik cangkang atau hiasan bulu pada pakaian yang terbuat dari kulit binatang.
“Manfaat dari pembuatan jarum bermata – memfasilitasi penjahitan yang lebih halus dengan tangan dan menjadikan tugas menjahit lebih efisien – mungkin berkaitan dengan hiasan pakaian dan juga kebutuhan pakaian dalam dalam kumpulan pakaian berlapis-lapis,” tulis mereka.
“Kedua tujuan yang berbeda ini sebenarnya bertepatan, karena kebutuhan termal akan pakaian dalam berhubungan dengan penggunaan pakaian yang lebih lengkap dan kontinu yang pada gilirannya akan membantu peralihan budaya dari menghias permukaan kulit menjadi menghias permukaan pakaian yang lebih terlihat,” imbuh para peneliti.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR