Baca Juga: Sejarah Dunia: Mengapa Catatan Perjalanan Marco Polo Dianggap Penting?
Sejarawan lain berpendapat, penggunaan ganja oleh aliran ini sebenarnya bukan perayaan, melainkan untuk mendukakan kawan atau anggota keluarga yang gugur.
Sufisme, paham menghabiskan waktu untuk dekat dengan Tuhan—seperti berpuasa, salat, meditasi, dan menghindari rayuan dunia—yang dalam sejarah Islam pun mengenal penggunaan ganja pada abad ke-12. Pelopornya adalah Syekh Haidar yang mendirikan mazhab Haidari ddari Khorasan (Persia, Asia Tengah, dan Afganistan).
Al Maqrizi (1442–1364), sejarawan Mesir dan kritikus sufi, Syekh Haidar mengadaptasi pengetahuan pendeta Hindu akan ganja dalam ajarannya.
Syekh Haidar mengatakan kepada murid-muridnya bahwa "Tuhan Yang Mahakuasa telah menganugerahkan kepada kalian dengan karunia istimewa tanaman ini (ganja)..." Ganja dinilai sebagai tanaman yang menghilangkan bayangan yang mengaburkan jiwa dan mencerahkan semangat.
Mengingat Al Maqrizi adalah kritikus, Nahas memperkirakan kisah tentang ulama sufi ini tidak benar. Meski demikian, penggunaan ganja dalam ibadah para sufi memang dilakukan. Penyebarannya dalam peradaban Islam ini meluas hingga ke Suriah dan Mesir.
Sampai saat ini beberapa penganut aliran sufi masih menggunakan ganja dalam pendekatan keagamaannya. Hal itu dicatut oleh Mark S. Ferrara dalam Sacred Bliss: A Spiritual History of Cannabis.
Ganja di Maroko
Maroko, kerajaan lama Islam di Afrika utara juga menjelaskan penggunaan ganja. Mereka menyebut ganja sebagai kif yang berarti kesenangan atau kesejahteraan dan berkonotasi dengan mimpi dan ekstasi.
Penggunaan ganja di Maroko tercatat oleh ahli botani Andalusia Ibnu Baitar (1197–1248). Dia menyebut, budidaya ganja tidak hanya di Mesir, melainkan di seluruh Afrika Utara hingga Maroko. Persebarannya kemungkinan mencapai Andalusia (Spanyol hari ini).
Sampai hari ini, ganja masih ditanam di Maroko modern. Kota Chefchaouen dan Ketama menjadi pusat pariwisata ganja selama beberapa dekade. Kelompok sufi yang menggunakan ganja dalam ritual pun banyak dilakukan di sini.
Pada Mei 2021, parlemen Maroko melegalisasi penggunaan ganja untuk medis, kosmetik, dan industri. Dengan demikian, Maroko adalah negara Islam modern pertama dalam sejarah dunia yang memperbolehkan penggunaan ganja.
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR