Banyak halaman kuil, termasuk kuil itu sendiri, hancur selama Perang Dunia II. Kuil ini dibangun kembali setelah perang. Saat ini, Senso-ji tidak hanya berfungsi sebagai situs keagamaan namun juga sebagai simbol perdamaian dan kelahiran kembali masyarakat Jepang. Representasi simbolis ini secara sempurna terbungkus dalam sebatang pohon di pelataran kuil. Pohon itu hampir hancur namun tumbuh kembali dari kulitnya yang hancur.
Zona Eksklusi Fukushima
Pada tanggal 11 Maret 2011, gempa bumi berkekuatan 9 skala Richter mengguncang perairan pantai di sebelah timur wilayah Tohoku. Termasuk Prefektur Fukushima. Gempa bumi tersebut menyebabkan tsunami dahsyat yang menyapu berkilo-kilometer ke daratan. Bencana menyebabkan kekacauan dan kehancuran serta menewaskan sedikitnya 18.000 orang. Tepat di jalur tsunami ini terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi.
Terjadi krisis nuklir yang melepaskan radioaktivitas berbahaya ke daerah sekitarnya. 150.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Dan kawasan tersebut menjadi zona pengecualian nuklir. Tim turun tangan untuk mengatasi pelanggaran tersebut dan membantu orang-orang meninggalkan area sekitar 20 km di sekitar reaktor, yang kemudian diperluas hingga 30 km.
Namun tingkat radiasi menurun secara signifikan dalam beberapa minggu dan bulan berikutnya, dan beberapa tahun kemudian. Beberapa wilayah di tepi zona eksklusi dinyatakan siap untuk dihuni kembali.
Upaya pembersihan sedang berlangsung. Saat ini, sebagian besar zona tersebut benar-benar ditinggalkan dan menyerupai sesuatu yang ada di film pasca-apokaliptik.
Sebuah organisasi bernama Real Fukushima berupaya mengubah persepsi berlebihan terhadap kawasan tersebut. Kini meskipun tidak berpenghuni, sebagian tempat terbuka untuk wisatawan selama mereka melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan.
Kuil Fushimi Inari
Kuil Fushimi Inari adalah tempat pemujaan terpenting bagi Kami (dewa roh) bernama Inari. Ia adalah dewa kesuburan, rubah, beras, dan teh. Dewa ini juga merupakan pelindung para pedagang dan pembuat pedang dalam Agama Shinto.
Daya tarik utama kuil ini adalah deretan 800 gerbang torii yang ditempatkan berdekatan sehingga membentuk terowongan menuju gunung menuju kuil utama. Terowongan ini panjangnya 4 km dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam untuk berjalan (dan naik).
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR