Circus Maximus
Balapan kereta di Circus Maximus membuat lebih dari 200.000 penonton tegang saat kusir berlomba mengelilingi lintasan pasir sepanjang 610 meter.
Stadion ini terdiri dari arena pacuan kuda berbentuk bujur sangkar dengan pembatas dinding batu panjang yang disebut spina di tengahnya. Spina dilapisi dengan berbagai monumen dan patung, termasuk obelisk Mesir.
Obelisk yang menjulang tinggi menggambarkan kekuatan dan jangkauan luas Kekaisaran Romawi. Stadion ini juga menyelenggarakan acara atletik, pertandingan gladiator, dan perburuan binatang.
Stadion Delphi
Situs mistik Delphi, terletak di tengah-tengah pegunungan yang indah, adalah omphalos. Omphalos merupakan budaya Yunani kuno dan berpusat di sekitar pemujaan Apollo.
Di Stadion Delphi diadakan lomba lari sebagai bagian dari Pertandingan Pythian. Tidak seperti Olimpiade yang lebih tua dan lebih bergengsi, perempuan diizinkan berkompetisi di beberapa pertandingan di sini.
“Stadion Delphi jauh lebih unggul daripada Olympia," kata Jeffrey Segrave, profesor ilmu olahraga di Skidmore College. “Tempat duduk di Delphi sungguh luar biasa—12 baris kursi, kursi khusus untuk para pejabat, semuanya dipisahkan oleh tangga.”
Dibandingkan Olympia yang sederhana, Delphi terlihat seperti tempat atletik sungguhan.
Stadion Panathenaic
Pertandingan Panathenaic dimulai sekitar tahun 566 SM dan diadakan setiap empat tahun sekali. Pertandingan ini kemungkinan besar merupakan saingan Olimpiade yang diadakan di Olympia.
Stadion yang dibangun berbentuk persegi panjang ini pertama kali digunakan pada tahun 330 SM. Pada abad ke-2 M, ketika Athena dikuasai Romawi, penulis Athena Herodes Atticus mendanai pembangunan kembali stadion tersebut.
Kali ini dibangun dari marmer, diberi bentuk tapal kuda, dan diperbesar untuk menampung sekitar 50.000 penonton. Station dibangun dengan gaya klasik Athena tetapi dalam skala Romawi.
Kompetisi pertamanya mungkin berlangsung pada tahun 143 M. Kemudian Kaisar Theodosius I melarang Olimpiade dan Panathenaea pada tahun 393 karena dianggap sebagai perayaan kafir. Setelah itu, stadion ini ditinggalkan dan akhirnya dilupakan.
Bukti arkeologis dari stadion ini ditemukan pada tahun 1830-an dan situs tersebut digali pada tahun 1870. Filantropis Yunani Evangelos Zappas mengadakan upayanya untuk menghidupkan kembali Olimpiade di sana pada tahun 1870 dan 1875.
Kemudian ditetapkan jika Olimpiade modern akan diresmikan pada tahun 1896 di Athena. Maka pada tahun 1895 stadion baru dibangun di lokasi stadion lama.
Source | : | History |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR