Selama perawatannya, ia jatuh cinta padanya, tetapi kemudian ditikam sampai mati oleh pengawal yang cemburu. Margot konon menemukan pelipur lara dalam pelukan seorang kapten tentara Prancis yang tampan.
Ketika Henri III mengetahuinya, ia segera mengeksekusi kapten tersebut dengan kejam. Setelah Henri III dibunuh pada tahun 1589, suami Margot menjadi Raja Henry IV. Ia segera menceraikannya.
Margot pun setuju asalkan ia dapat mempertahankan gelar ratu dan menerima sejumlah besar uang. Uang tersebut tampaknya ia habiskan untuk melakukan lebih banyak perselingkuhan sepanjang sisa hidupnya.
Ratu Hortense de Beauharnais - memiliki anak di luar nikah
Ratu Hortense de Beauharnais, istri Louis Bonaparte dan ibu Napoleon III, secara teknis adalah permaisuri Belanda. Namun karena ayahnya adalah seorang Raja Prancis dan begitu pula putranya, ia dianggap sebagai Ratu Prancis.
Seperti banyak Ratu Prancis sebelumnya, ia juga terlibat dalam perselingkuhan yang terkenal selama pernikahannya. Kekasihnya adalah Charles Joseph, Comte de Flahaut. Joseph adalah seorang jenderal dan diplomat Prancis.
Hortense sama sekali tidak menyukai suaminya. Ia pun kesal ketika Napoleon mengangkatnya sebagai Raja Belanda pada tahun 1806. Pengangkatan itu berarti Hortense harus meninggalkan kehidupannya di Paris dan pindah ke Belanda. Meskipun ia cepat beradaptasi dengan kehidupan di Belanda, hal yang sama tidak berlaku untuk hubungannya dengan suaminya.
Setelah kematian putra pertamanya, Hortense diizinkan untuk pindah kembali ke Prancis. Mereka tidak pernah bercerai. Tapi ia menganggap turun takhta suaminya tak lama setelah kematian putra mereka sebagai akhir dari pernikahan mereka. “Hal ini membuatnya bebas untuk mengejar Charles Joseph secara lebih terbuka,” Mitchell menambahkan lagi.
Mereka tidak membuang banyak waktu. Pada tahun 1811, di suatu tempat di Swiss dekat Danau Jenewa, Hortense melahirkan seorang putra tidak sah, Charles Auguste Louis Joseph. Perselingkuhan Hortense dan Charles Joseph merupakan skandal penting saat itu. Skandal itu semakin memperumit dinamika dalam keluarga Bonaparte.
Perselingkuhan itu berakhir pada tahun 1814 ketika Hortense mengetahui kekasihnya berselingkuh. Hubungan gelap Hortense dengan Charles Joseph, meskipun berlangsung singkat, berdampak di luar kehidupan pribadinya.
Keberadaan anak haramnya dan skandal seputar hubungan gelapnya memengaruhi politik. Juga persepsi keluarga Bonaparte selama era kritis dalam sejarah Prancis.
Permaisuri Josephine - Napoleon yang Diselingkuhi
Hanya sedikit Ratu Prancis yang dikabarkan memiliki banyak hubungan gelap seperti Permaisuri Josephine. Ia adalah istri pertama Napoleon Bonaparte.
Catatan sejarah menunjukkan bahwa Bonaparte terpikat padanya sejak hari pertama. Ia mengatakan dalam sebuah surat sebelum mereka menikah, “Aku terbangun dengan penuh cinta padamu. Bayanganmu dan kenangan akan kenikmatan memabukkan semalam tidak pernah meninggalkan ketenangan bagi indraku.” Namun, hal ini tidak menghentikannya untuk terus bermain api.
Mungkin Napoleon seharusnya mendengarkan keluarganya. Mereka selalu tidak terkesan dengan Josephine yang lebih tua, seorang janda, dan sudah memiliki dua anak. Kita tidak tahu persis berapa banyak perselingkuhan yang sebenarnya dilakukan Josephine. Namun rumor mengatakan bahwa perselingkuhannya cukup banyak.
Perselingkuhannya yang paling terkenal dan terdokumentasi dengan baik dimulai pada tahun 1796, tak lama setelah pernikahannya dengan Napoleon. Hanya 2 hari setelah pernikahannya, Napoleon pergi berperang melawan Italia.
Josephine mulai berbagi ranjang dengan seorang letnan Hussar yang tampan, Hippolyte Charles. Napoleon segera mendengar tentang perselingkuhan itu dan hubungan mereka berubah selamanya.
Selain Charles, Josephine juga menjalin hubungan dengan banyak tokoh politik Prancis. Seperti Paul Francois Jean Nicolas Barras. Namun, tampaknya perselingkuhannya dengan Charles-lah yang paling merusak. Setelah mengetahui perselingkuhan itu, Napoleon menuntut agar perselingkuhan itu diakhiri. “Hubungannya dengan istrinya tidak pernah sama lagi,” tukas Mitchell.
Dari semua perselingkuhan dalam daftar ini, perselingkuhan Josephine mungkin yang paling menyedihkan. Napoleon benar-benar mencintai istrinya dan pengkhianatannya sangat menyakitkan baginya. Ia mulai berselingkuh sendiri dan akhirnya menceraikannya pada tahun 1810. Napoleon segera menikah dengan istri baru yang ia harapkan akan memberinya ahli waris.
Kisah-kisah ini mungkin memalukan, tetapi juga memberi kita wawasan yang menarik tentang kehidupan pribadi para wanita tangguh ini. Mereka menyoroti hasrat, kerentanan, dan dampak mendalam dari romansa mereka terhadap jalannya sejarah dunia. Dalam kisah mereka, kita menemukan perpaduan antara gairah, kekuasaan, dan pengejaran cinta yang abadi.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR