Dari tahun 1581 hingga 1585, Dee mulai melakukan serangkaian aktivitas sihir yang panjang. Pada tahun 1581, di usia 54 tahun, Dee menulis dalam jurnal pribadinya. Ia menuturkan jika Tuhan telah mengirimkan "Malaikat Baik" untuk berkomunikasi langsung dengan umat manusia.
Pada tahun 1582, ia bekerja sama dengan sesama okultis dan peramal Edward Kelley (1555–1597) untuk berkomunikasi dengan para malaikat ini. Ratusan percakapan roh direkam, termasuk apa yang mereka klaim sebagai bahasa malaikat yang disebut Enochian. Bahasa tersebut terdiri dari huruf-huruf non-Inggris.
Alfabet Enochian diungkapkan kepada Dr. John Dee dan Edward Kelley selama "sesi scrying", ketika berbagai teks diterima dari para malaikat. Scrying adalah teknik yang digunakan oleh para peramal, paranormal, dan ahli sihir untuk meramalkan masa depan. Teknik ini melibatkan tatapan ke permukaan yang memantulkan untuk menerima pesan.
Objek magis dan ucapan surgawi
Dee dan Kelley menggunakan objek-objek tertentu seperti cermin obsidian hitam dan bola kristal untuk mengalami penglihatan ini. Dee bertindak sebagai orator, mengarahkan doa kepada Tuhan dan Malaikat Agung selama 15 menit hingga 1 jam. Kemudian batu scrying diletakkan di atas meja dan para malaikat dipanggil untuk menampakkan diri.
Dee dan Kelly akan mengawasi batu itu dan merekam semua yang mereka lihat dan dengar. Mereka diberi tahu oleh para malaikat bahwa sihir itu akan memberikan kekuatan super kepada para pelakunya. Juga mengubah struktur politik Eropa dan mengabarkan datangnya Kiamat.
Ia juga percaya bahwa apa yang dilakukannya akan bermanfaat bagi generasi mendatang. Untuk itu ia mendokumentasikan informasi tersebut ke dalam serangkaian manuskrip dan buku kerja. Ia tidak pernah menggambarkan bahasa yang digunakan selama sesi-sesi itu sebagai "Enochian".
Dee lebih suka menyebutnya "Bahasa Malaikat," "Ucapan Surgawi," "Bahasa Pertama Tuhan-Kristus," dan khususnya "Bahasa Adam”. Ia menegaskan bahwa bahasa itu digunakan oleh Adam di Taman Eden untuk menamai semua makhluk ciptaan Tuhan.
Alfabet Enochian
Terdapat dua versi Alfabet Enochian yang berbeda, dengan satu aksara yang sedikit berbeda dari yang lain. Versi pertama ditemukan dalam Manuskrip Dee, lima Kitab Misteri pertama. Sedangkan versi kedua, yang secara umum lebih diterima, terdapat dalam Liber Loagaeth. Versi kedua ini merupakan gambaran asli dari Kelley.
Aksara ini ditulis dari kanan ke kiri dan mungkin menyertakan aksen. Huruf-huruf Enochian memiliki padanan huruf dalam bahasa Inggris. Beberapa nama huruf diucapkan sebagaimana dalam bahasa Inggris, tetapi banyak yang diucapkan secara berbeda.
Baca Juga: Kenapa Bahasa Jawa Bisa Terbagi Ngoko, Krama Madya, dan Krama Inggil?
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR