Melihat "keabadian" lebih dekat
Mapalo dan rekan penulisnya menggunakan teknologi mikroskopi fluoresensi konfokal, mereka berhasil menciptakan gambar beresolusi tinggi dari makhluk-makhluk mikroskopis ini, memungkinkan kita untuk melihat detail yang sebelumnya tak terbayangkan.
Kedua spesies beruang air fosil yang ditemukan di dalam amber ternyata berasal dari keluarga yang masih hidup hingga kini. Dengan membandingkan fosil-fosil ini dengan data genetik dari spesies beruang air modern, para peneliti berhasil melacak sejarah evolusi mereka.
Salah satu kemampuan paling menakjubkan dari beruang air adalah kriptobiosis, yaitu kemampuan untuk menghentikan hampir semua aktivitas tubuh secara sementara. Dalam keadaan ini, beruang air akan menggulung tubuhnya dan melepaskan hampir seluruh air dalam tubuhnya.
Selain membawa protein yang melindungi DNA mereka dari kerusakan, kemampuan untuk mematikan diri dan menunggu kondisi yang lebih baik membantu tardigrades bertahan hidup di lingkungan ekstrem. Bahkan dalam ruang hampa udara, dan dapat membantu mereka menahan kiamat di masa depan.
Mapalo dan koleganya mengusulkan bahwa setidaknya dua kelompok tardigrade utama mengembangkan kemampuan kriptobiotik mereka secara independen, satu memperoleh kriptobiosis antara 430 hingga 175 juta tahun lalu dan yang lainnya melakukannya antara 382 hingga 175 juta tahun lalu.
Lebih banyak fosil dapat membantu menyempurnakan waktu yang tepat, tetapi para peneliti mencatat bahwa rentang waktu prasejarah ini signifikan karena mencakup beberapa kepunahan massal.
Tardigrades yang mampu masuk ke dalam bentuk stasis hingga kondisi pulih akan lebih mampu bertahan dari penurunan oksigen, perubahan iklim, dan tekanan lain yang terkait dengan bencana global ini.
Sihir yang menyelamatkan nyawa
"Mengetahui kapan kriptobiosis berevolusi pada tardigrades dapat membantu kita memahami bagaimana dan mengapa mereka memperoleh mekanisme ini," ujar Mapalo.
Diperkirakan, beruang air awalnya hidup di lautan sebelum beradaptasi dengan kehidupan di daratan. Kemampuan untuk menghentikan hampir semua aktivitas tubuh secara sementara tentu sangat berguna bagi mereka yang harus berpindah dari lingkungan laut yang asin ke habitat daratan yang lebih segar.
Namun, bagaimana tepatnya kriptobiosis berperan dalam kelangsungan hidup beruang air masih menjadi topik penelitian yang menarik.
"Menyenangkan untuk membayangkan kriptobiosis sebagai semacam trik sulap yang digunakan tardigrades untuk menghindari kepunahan," ungkap Phil Barden.
Meski begitu, ia juga mengingatkan bahwa tidak semua makhluk yang selamat dari kepunahan massal memiliki kemampuan yang sama.
Para ilmuwan berharap penemuan fosil beruang air baru dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang peran kriptobiosis dalam sejarah evolusi mereka.
"Kapan pun saya mendapat kesempatan, saya selalu memberi tahu orang-orang yang bekerja dengan amber untuk memeriksa apakah sampel mereka memiliki tardigrades di dalamnya," ujar Mapalo.
Barden pun sependapat. "Hampir pasti ada tardigrades fosil lainnya yang menunggu untuk ditemukan di koleksi museum," katanya, "mungkin terkubur dalam amber di samping lalat atau kumbang yang relatif raksasa."
KOMENTAR