“Juga oleh keinginan untuk mengendalikan rute perdagangan yang semakin menguntungkan,” tambah Cartwright.
Masyarakat di peradaban kuno Etruria memiliki berbagai tingkat status sosial. Kaum lelaki dari kelompok klan tertentu tampaknya mendominasi peran-peran penting dalam bidang politik, agama, dan keadilan. Keanggotaan seseorang dalam sebuah klan mungkin lebih penting daripada kota tempat asalnya.
Kaum perempuan di peradaban kuno ini menikmati lebih banyak kebebasan daripada di kebanyakan budaya kuno lainnya. Contohnya, mereka mampu mewarisi harta milik atas hak mereka sendiri.
Namun, para wanitanya juga masih belum setara dengan kaum lelaki. Kaum wanita tidak dapat berpartisipasi dalam kehidupan publik di luar acara-acara sosial dan keagamaan.
Agama di perabadan kuno Etruria
Agama masyarakat Etruria bersifat politeistik dengan dewa-dewa untuk semua tempat, objek, gagasan, dan peristiwa penting. Para dewa dianggap memengaruhi atau mengendalikan kehidupan sehari-hari.
Para dewa tersebut dipimpin oleh Tin. Dewa Tin mungkin tidak dianggap terlalu peduli dengan urusan manusia biasa. Untuk itu, ada berbagai macam dewa lain seperti Thanur, dewi kelahiran; Aita, dewa Dunia Bawah; dan Usil, dewa Matahari.
Dewa nasional Etruria tampaknya adalah Veltha (Veltune atau Voltumna) yang sangat erat kaitannya dengan tumbuhan.
Tokoh-tokoh yang lebih kecil termasuk perempuan bersayap yang dikenal sebagai Vanth. Vanth tampaknya menjadi pembawa pesan kematian. Peradaban kuno Etruria juga memiliki pahlawan, di antaranya Hercules. Hercules bersama banyak dewa dan pahlawan Yunani lainnya, diadopsi, diganti namanya. Ia pun duduk di samping dewa-dewa Etruria.
Dua ciri utama agama di peradaban kuno ini adalah augury dan haruspicy. Augury adalah membaca pertanda dari burung dan fenomena cuaca. Sedangkan haruspicy merupakan kegiatan memeriksa isi perut hewan yang dikurbankan untuk meramalkan kejadian di masa depan, terutama hati.
Masyarakat di peradaban kuno Etruria sangat saleh dan sibuk dengan takdir, nasib, dan bagaimana memengaruhinya. Hal ini dicatat oleh penulis kuno seperti Livy. Livy menggambarkan mereka sebagai bangsa yang mengabdikan diri lebih dari yang lain untuk ritual keagamaan.
Baca Juga: Singkap Penemuan Penting yang Berasal dari Peradaban Mesopotamia
Source | : | World History Encyclopedia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR