Nationalgeographic.co.id – Kelangkaan air bersih bukan fenomena yang hanya dialami oleh daerah terpencil. Di kota besar seperti Medan, Sumatera Utara, air bersih merupakan hal langka di beberapa wilayah. Dua di antaranya adalah Kelurahan Rengas Pulau dan Kelurahan Besar, Sumatera Utara.
Sebagai informasi, kelurahan yang terletak di bagian utara Kota Medan tersebut dilewati oleh Sungai Deli. Sayangnya, sungai tersebut sudah lama tercemar sehingga warga yang tinggal di sekitarnya tidak bisa memanfaatkan airnya untuk dikonsumsi.
Salah satu warga Rengas Pulau, Febriyanti, mengaku bahwa krisis air bersih di tempat tinggalnya mempersulit aktivitas sehari-hari.
“Air di sini kotor, warnanya hitam. Kami kesulitan untuk mandi, bahkan mencuci piring bisa tiga hari sekali. Kalau mau dapat air bersih, kami harus menyaringnya berkali-kali terlebih dahulu,” cerita Febriyanti kepada National Geographic Indonesia.
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim ke Laut Jauh Lebih Besar dari Perkiraan Sebelumnya
Kondisi di Kelurahan Besar tidak jauh berbeda. Ade Anggriani, salah satu warga kelurahan tersebut, mengatakan air sumur di tempat tinggalnya berminyak dan berbau.
“Jadi, air sumur di tempat tinggal kami tidak bisa digunakan untuk dikonsumsi maupun dimasak,” ujar Ade.
Untuk kebutuhan minum dan masak, masyarakat harus membeli air dalam kemasan galon atau jerigen dari pedagang air. Bahkan, dalam keadaan mendesak, tak sedikit warga yang terpaksa mengakses air dari Sungai Deli yang sebenarnya tidak layak dikonsumsi.
Tidak hanya mempersulit aktivitas sehari-hari, buruknya kualitas air wilayah tersebut juga berdampak pada kesehatan warga. Anak-anak mengalami penyakit kulit, mulai dari gatal-gatal hingga biduran.
Baca Juga: Upaya Memuliakan dan Melestarikan Air Untuk Kehidupan Lebih Baik
Upaya penyediaan akses air bersih
Krisis air bersih di Kelurahan Rengas Pulau dan Besar mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satunya, Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (United States Agency for International Development / USAID) melalui proyek Indonesia Urban Resilient Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH Tangguh).
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR