Nationalgeographic.co.id—Marie Antoinette, ratu terakhir Prancis, mati secara tragis. Ia dieksekusi mati dengan cara dipenggal di hadapan rakyatnya.
Bagimana kemudian tubuh dan kepalanya diperlakukan? Kronologi eksekusi Marie Antoinette bisa kita simak mulai dari hari-hari terakhirnya.
Setelah tidak lagi menjadi Ratu Prancis, Mari Antoinette kemudian disebut sebagai "Janda Capet". Capet adalah nama keluarga kerajaan Prancis yang berkuasa selama periode abad pertengahan, dan dari sanalah suaminya berasal.
Marie Antoinette waktu itu telah berusia 37 tahun. Pada tahap ini, kesehatannya telah memburuk drastis, sebagai akibat dari trauma dan kesedihan yang dialaminya sejak Revolusi Prancis dimulai.
Tubuhnya kurus, rambutnya putih, dan ia mengenakan pakaian hitam dan putih polos. Kematian suaminya membuatnya sangat sedih; yang tersisa baginya sekarang hanyalah anak-anaknya.
Putra sulungnya, Dauphin, telah meninggal karena tuberkulosis pada tahun dimulainya Revolusi, dan salah seorang putrinya telah meninggal saat masih bayi. Hal ini membuatnya hanya memiliki putra bungsunya, Louis Charles, dan putri sulungnya, Marie Thérèse.
Mantan ratu Prancis itu mendapat pukulan lagi ketika putranya Louis Charles dipisahkan darinya. Pukulan lainnya datang sekali lagi ketika ia dipisahkan dari putrinya dan dibawa ke Conciergerie pada tanggal 2 Agustus 1793.
Setelah persidangan selama dua hari, Marie Antoinette dinyatakan bersalah atas pengkhianatan dan dijatuhi hukuman mati dengan guillotine. Sebelum persidangan ini, perlunya kematian Marie Antoinette telah diperdebatkan, tetapi persidangan kemudian memutuskannya demikian.
Pada tanggal 16 Oktober 1793, Marie Antoinette menyusun surat wasiat dan kata-kata terakhirnya. Di surat itu ia menulis: "Saya baru saja dihukum mati, bukan kematian yang memalukan, yang hanya bisa dilakukan oleh para penjahat..."
"Saya tenang, seperti orang-orang yang hati nuraninya bersih. Penyesalan terdalam saya adalah harus meninggalkan anak-anak kami yang malang... Saya hidup hanya untuk mereka…”
Pada hari yang sama, Marie Antoinette ditemani oleh pembantunya pada pukul 7 pagi, yang mendapati mantan ratu Prancis itu berbaring di tempat tidurnya dengan tangan di pipinya dan menghadap jendela. Marie Antoinette mengenakan gaun hitam. Selain beberapa suap kaldu, dia tidak mau makan apa pun.
Baca Juga: Hari-hari Terakhir Marie Antoinette, Masih Sempat Minta Maaf saat Tak Sengaja Injak Kaki Orang Lain
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR