Pada pukul 8, Marie Antoinette dipaksa berganti ke gaun putih polos, di bawah pengawasan ketat para pengawalnya. Kemudian algojo menghampirinya dan menggunakan guntingnya untuk memotong rambutnya. Marie Antoinette membuat topi untuk menutupi kepalanya.
Kemudian, tangannya diikat di belakang punggungnya, tetapi dia harus meminta untuk dilepaskan agar dia bisa buang air di sudut. Pada pukul 11 pagi, perjalanan menuju tempat eksekusinya dimulai.
Marie Antoinette disuruh duduk di belakang kereta yang akan membawanya ke tempat kematiannya. Pada satu titik dalam perjalanan, kereta itu berguncang dan dia hampir terjatuh.
Akhirnya, perjalanan itu mencapai Place de la Concorde. Marie Antoinette harus menanggung ejekan dan hinaan dari orang banyak, tetapi dia sudah kebal terhadap hal ini setelah menghabiskan waktunya di penjara dan dia menegakkan kepalanya.
Beberapa penonton menggambarkannya sebagai sosok yang bermartabat. Sementara musuh-musuhnya menuduhnya sombong bahkan sampai sekarang.
Saat Marie Antoinette menaiki tangga ke perancah, dia tidak sengaja menginjak kaki algojonya. Sebagai wanita yang baik hati, dia meminta maaf kepadanya; kata-kata terakhirnya adalah "Saya tidak melakukannya dengan sengaja."
Mantan ratu Prancis itu kehilangan kepalanya pada 15 menit setelah tengah hari. Kematian Marie Antoinette kini telah lengkap, tidak hanya secara mental, tetapi juga fisik.
Kepala dan tubuh Marie Antoinette ditinggalkan begitu saja di atas rumput. Baik kepala maupun tubuhnya kemudian dikuburkan di kuburan massal.
Marie Antoinette akhirnya dimakamkan dengan cara yang pantas bagi seorang ratu, tetapi butuh waktu 22 tahun untuk hal ini terjadi. Ia dimakamkan secara Kristen selama Restorasi Bourbon dan hingga hari ini ia dan sang raja pasangannya dimakamkan bersama bangsawan Prancis lainnya di Basilika St. Denis, Paris.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR