Astrolog
Para ahli tidak menganggap jika peradaban Mesir kuno mempraktikkan astrologi seperti yang kita kenal sekarang. Namun konsensus bahwa bangsa Mesir kuno percaya bahwa kesejajaran bintang dan konstelasi memengaruhi kehidupan di bumi. Sudah diketahui umum bahwa orang Mesir kuno mengembangkan sistem astronomi yang canggih. Astronomi juga digunakan untuk memprediksi banjir tahunan Sungai Nil.
Orang Mesir kuno memiliki konstelasi mereka sendiri, yang mungkin digunakan untuk tujuan astrologi. Dengan kedatangan orang Yunani kuno pada abad ke-4 SM, mereka mempelajari astrologi Yunani. Astrologi Yunani kuno menggunakan 12 tanda zodiak yang dikenal dari astrologi Barat modern. Bangsa Mesir menggabungkan ini dengan pengetahuan astronomi asli mereka dan menjadi astrolog yang disegani. Pembangunan Kuil Esna di dekat Luxor dimulai pada abad ke-3 SM dan menampilkan 12 tanda zodiak di antara dekorasinya.
Ada beberapa catatan tentang astrolog profesional dalam sejarah Mesir awal, tetapi beberapa yang terdokumentasi sangat dihormati. Lahir pada abad ke-27 SM, Imhotep adalah seorang arsitek, astrolog, dan kepala menteri Djoser. Djoser adalah raja kedua dari dinasti ketiga Mesir. Lahir sebagai rakyat jelata, Imhotep naik menjadi penasihat terpenting Djoser. “Imhotep mengawasi pembangunan makam raja di Saqqara,” tambah Kenmore.
Kontributor utama lainnya untuk astrologi Mesir adalah Claudius Ptolemaeus, lebih dikenal sebagai Ptolemeus. Seorang astronom, penulis, dan matematikawan keturunan Yunani, Ptolemeus tinggal dan bekerja di Aleksandria selama abad ke-2 M. Ptolemeus sangat percaya pada keabsahan astrologi dan menulis banyak karya tulis tentang subjek tersebut.
Pengusir setan
Bangsa Mesir Kuno percaya pada keberadaan dewa, roh, dan setan. Mereka sangat mementingkan ritual, mantra, dan teks suci sebagai bentuk perlindungan dari kejahatan, penyakit, dan kemalangan. Sihir merupakan bagian penting dari ritual penyembuhan yang dilakukan oleh pendeta khusus dan pengusir setan terlatih.
Ritual-ritual dimaksudkan untuk memohon berkat dari para dewa. Namun ada ritual yang terutama digunakan untuk mengusir roh jahat atau setan. Bangsa Mesir kuno percaya jika setan menyebabkan penyakit dan kemalangan.
Pengusir setan mengandalkan kumpulan mantra dan mantra yang dikenal sebagai Teks Kutukan untuk mengusir roh jahat ini.
Berasal dari Kerajaan Lama, Teks Kutukan memiliki banyak tujuan. Teks tersebut terkadang digunakan sebagai kutukan bagi calon perampok makam. Selain itu, Tesk Kutukan juga digunakan untuk menggagalkan musuh Mesir selama masa perang.
Pembuat wig atau rambut palsu
Selama ribuan tahun, orang-orang dari semua budaya telah menggunakan rambut sebagai media untuk mengekspresikan diri. Termasuk orang Mesir kuno.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR