Gaya rambut mencerminkan status sosial, jenis kelamin, dan tahapan dalam kehidupan di Mesir kuno. Berkat lukisan dan ukiran makam yang terpelihara dengan baik, kita dapat menentukan bagaimana orang Mesir menggunakan gaya rambut. Gaya rambut itu menunjukkan posisi seseorang di masyarakat.
Pejabat tinggi, raja, dan firaun mengenakan wig. Kaum pria biasanya menjaga rambut alami mereka tetap pendek atau dicukur. Sedangkan kaum wanita biasanya memanjangkan rambut mereka. Sementara pria dan wanita dari kelas atas mengenakan wig, orang Mesir di luar kelas elite digambarkan dengan rambut alami mereka.
Pria dan wanita elite biasanya mengenakan wig yang lebih panjang dan rumit. Wig Mesir kuno kadang dihiasi dengan jimat emas atau permata. Anggota keluarga yang lebih muda, khususnya anak laki-laki, biasanya mengenakan wig pendek dan sederhana. Sedangkan wanita dari semua kelas biasanya memiliki rambut yang lebih panjang. Orang Mesir kuno juga menggunakan ekstensi rambut untuk menambah volume pada gaya rambut mereka.
Wig dan ekstensi ini dibuat di toko-toko khusus dari rambut manusia atau rambut kuda. Lilin dan resin digunakan untuk memasang rambut ke kain. Ekstensi rambut dipasang pada rambut dengan simpul, benang, atau kepang. Wig seremonial sering kali lebih rumit, dengan serat palem digunakan untuk menambah volume pada mahkota.
Wig dikenakan sesuai acara. Wig bahkan dibuat dalam berbagai gaya yang dianggap sesuai untuk dipakai sehari-hari, pertemuan sosial, perayaan, atau ritual. Mengingat biayanya, jenis ini hanya dapat diakses oleh kelas elite.
Wig juga dianggap bermanfaat untuk kebersihan dan memberikan perlindungan dari iklim Mesir kuno. Lebih mudah menjaga rambut tetap bersih, wig melindungi kulit kepala dari sinar matahari dan kutu.
Juru tulis
Referensi paling awal tentang juru tulis di Mesir kuno ditemukan dalam Teks Piramida. Teks Piramida merupakan kumpulan doa, jimat, dan mantra yang ditulis di dinding piramida untuk membantu raja di akhirat. Berasal dari Kerajaan Lama, Teks Piramida adalah tulisan keagamaan Mesir tertua yang telah ditemukan.
Juru tulis sangat dihormati di Mesir kuno. Mereka berperan penting dalam kegiatan administratif, keagamaan, dan perdagangan. Dalam masyarakat Mesir kuno yang berstrata, juru tulis diizinkan masuk ke kelas atas. Mereka bahkan memiliki akses ke kekayaan dan hak istimewa. Keuntungan lain yang diberikan kepada profesi tersebut termasuk pembebasan pajak dan kerja kasar.
Juru tulis membantu mengelola catatan pajak, sensus, dan proyek konstruksi di antara operasi administratif lainnya. Beberapa juga menulis teks keagamaan dan melanjutkan pelatihan mereka untuk menjadi pendeta dan penasihat.
Juru tulis khusus melukis gambar dan teks di bagian dalam makam dan kuil kerajaan dan menciptakan karya tulis penting. Misalnya Kitab Orang Mati. Juru tulis mempelajari keahlian mereka di sekolah khusus, terkadang melanjutkan pelatihan mereka dalam magang.
Profesi-profesi orang Mesir kuno mungkin tampak janggal bila diterapkan di zaman modern. Namun di masa lalu, profesi tersebut sangat penting bagi peradaban Mesir kuno.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR