1) Monitoring hari tanpa hujan
Monitoring hari tanpa hujan (HTH) adalah salah satu alat ukur mendeteksi terjadinya kekeringan meteorologis. Data HTH biasanya ditemui di stasiun BMKG daerah. Apabila pada tanggal terakhir pengamatan (tanggal 10, 20, dan akhir setiap bulannya) tidak ada hujan, maka dihitung mengikuti kriteria HTH.
Ada 7 kriteria yang digunakan dalam penyusunan peta monitoring HTH:
2) Probabilitas peluang curah hujan dengan model ECMWF
European Centre Medium Weather Forecast (ECMWF) atau pusat prakiraan cuaca jangka menengah eropa adalah lembaga penelitian dan layanan yang menyediakan prediksi cuaca.
Data dari ECMWF dapat digunakan sebagai metode deteksi dini kekeringan karena menghimpun data prediksi cuaca secara global dua kali sehari sekaligus memiliki arsip data prediksi cuaca numerik terbesar di dunia.
Parameter yang digunakan ECMWF ialah kecepatan dan hembusan angin, arah angin, suhu udara, awan dan presipitasi sehingga bisa memungkinkan menghitung peluang curah hujan.
3) Pemanfaatan data JAXA Global Rainfall Watch (GSMap)
GSMaP adalah data probability curah hujan dengan menggunakan data satelit yang dikembangkan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). GSMaP menyediakan data curah hujan secara global dari radiometer pada gelombang mikro dan infrared dan tersedia dari tahun 2000 hingga sekarang.
Salah satu fitur yang dimilikinya adalah GSMaP consecutive dry days, yaitu data GSMaP yang berisi jumlah hari tanpa hujan secara berturut-turut.
Melalui salah satu atau ketiga cara tersebut, baik pemerintah maupun masyarakat mampu melakukan mitigasi, baik dalam bentuk mencegah kekeringan ataupun meminimalisir dampak buruk kekeringan.
Source | : | Halodoc.com,Ejournal.sisfokomtek,ECMWF,pusatkrisis.kemkes.go.id |
Penulis | : | Neza Puspita Sari Rusdi |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR