Pada tahun 1513, Las Casas berpartisipasi dalam penaklukan Kuba bersama dengan Diego Velázquez de Cuéllar dan Pánfilo de Narváez. Ia berpartisipasi dalam kampanye di Bayamo dan Camagüey dan dalam pembantaian Hatuey.
Di sana, ia benar benar melihat dan menyaksikan banyak kekejaman yang dilakukan oleh orang-orang Spanyol terhadap penduduk asli Ciboney dan Guanahatabey yang notabene suku Indian.
Pada tahun 1514, Las Casas mempelajari sebuah bagian dalam buku Ecclesiasticus (Sirakh)dan merenungkan maknanya. Las Casas akhirnya yakin bahwa semua tindakan para kolonialis Spanyol di Dunia Baru adalah ilegal dan merupakan ketidakadilan besar.
"Las Casas berubah pikiran, ketika hati nuraninya mulai menggerogotinya. Ia menjadi pendeta, meninggalkan hacienda dan budak-budaknya, menyerukan diakhirinya sistem encomienda, dan mengadvokasi hak-hak penduduk asli," terus Khalid.
Ia melihat penganiayaan penduduk asli oleh orang Eropa sebagai tindakan yang ilegal dan tidak bermoral, dan pada tahun 1515 mengajukan petisi kepada pihak berwenang untuk melindungi penduduk asli Amerika.
Las Casas tiba di Spanyol dengan rencana meyakinkan Raja untuk mengakhiri sistem encomienda. Ini lebih mudah dipikirkan daripada dilakukan, karena sebagian besar orang yang berada di posisi kekuasaan sendiri adalah encomenderos atau mendapatkan keuntungan dari masuknya kekayaan dari Hindia.
Pada Malam Natal tahun 1515, Las Casas bertemu dengan Raja Ferdinanda dan membahas situasi di Amerika yang menimpa penduduk asli Indian. Raja setuju untuk mendengarkannya lebih rinci di kemudian hari. Namun, raja tetap tidak terkesan.
Upaya lainnya untuk menemui Raja Ferdinand mencari jalan lain tak membuahkan hasil. Hal itu tidak pernah terjadi, lantaran Raja Ferdinand wafat pada tanggal 25 Januari 1516.
Las Casas bukanlah untuk mengakhiri perbudakan sebagai sebuah institusi, tetapi untuk mengakhiri penyiksaan fisik dan penderitaan orang Indian. Meski di sisi lain, Las Casas bertanggung jawab pada pembenaran perbudakan terhadap ras kulit hitam, Afrika.
Berkat upaya keras Las Casas, dibentuklah Protectoría de Los Indios oleh Bupati Agung Kardinal Ximenez Cisneros, sebuah kantor administratif koloni Spanyol yang bertanggung jawab untuk memperhatikan kesejahteraan penduduk asli.
Selain itu, para komisaris ini juga bertugas untuk memberikan laporan saksi mata yang terperinci tentang penganiayaan dan peradilan atau perlindungan hukum penduduk asli Amerika di bawah otoritas koloni Spanyol.
Las Casas diberi gaji tahunan sebesar seratus peso. Di kantor baru ini Las Casas didapuk sebagai penasihat bagi gubernur baru sehubungan dengan masalah yang terjadi pada penduduk asli, dan mengirim laporan kepada raja di Spanyol.
Perjuangannya tidak mudah. Ia mendapat berbagai permasalahan dan tuduhan yang menjatuhkannya. Namun, ia terus menulis buku dan laporan yang membuat gagasannya dibaca orang kebanyakan.
Pada tahun 1565, ia menulis surat wasiat terakhirnya, menyerahkan perpustakaannya yang sangat banyak kepada college. Bartolomé de Las Casas meninggal pada tanggal 18 Juli 1566, di Madrid.
Source | : | History Collection |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR