Nationalgeographic.co.id—Air adalah elemen mendasar yang menyuburkan hutan hujan Amazon. Sungai-sungainya adalah rumah bagi dunia suci yang memberi energi pada ekosistem kompleks. Ekosistem Amazon mencakup unsur-unsur biologis, spiritual, dan tak bernyawa.
Perairan Sungai Amazon dan anak-anak sungainya adalah rumah bagi anakonda hijau, ular terbesar di dunia. Karena pentingnya secara biologis, banyak masyarakat adat telah memasukkannya ke dalam cerita kosmologis dan mitos mereka. Selain jaguar, anakonda hijau adalah hewan dengan signifikansi budaya terbesar di antara suku-suku di Amazon.
Kisah mitos anakonda hijau di Amazon
Berbagai cerita mistis tentang anakonda hijau dapat ditemukan di berbagai lokasi di hutan hujan Amazon. Masyarakat adat mengaitkan bentuk dan sifat Sungai Amazon dengan anakonda.
Selain berada di lanskap perairan Amazon, kelokan sungai tersebut menyerupai bentuk lengkung ular. Dalam cerita mitos dan struktur kosmogonik masyarakat ini, anakonda dikaitkan dengan penciptaan dunia dan umat manusia.
Selain itu, keberadaan anakonda juga dikaitkan dengan fenomena langit, dan kehidupan budaya di sekitar air di hutan hujan tropis.
Masyarakat adat percaya bahwa anakonda adalah pencipta tatanan budaya dan sosial kehidupan. Melalui perjalanannya menyusuri Sungai Amazon, anakonda melahirkan semua masyarakat yang mendiami sungai dan anak sungai di seluruh hutan hujan.
Kepercayaan ini terutama dipegang teguh oleh masyarakat di sektor hutan barat laut, khususnya di wilayah Vaupes, Kolombia.
Anakonda menciptakan ruang dan waktu serta menyebarkan masyarakat di sepanjang sungai. Ia mengajarkan masyarakat adat praktik budaya, bahasa, dan kepercayaan yang khas.
Anakonda, leluhur Amazon
Mitos anakonda yang lebih luas menjelaskan bagaimana anakonda leluhur (ancestral anakonda) terlibat dalam penciptaan alam semesta. Ular tersebut memulai perjalanan melalui perairan Sungai Amazon, dimulai dari Water Doors di timur, yang juga disebut Danau Susu. Sang leluhur bergerak menuju wilayah Vaupes di barat, pusat dunia.
Baca Juga: Penemuan Kulit Anakonda Raksasa
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR