Gaia, yang marah atas perlakuan Uranus terhadap anak-anaknya yang buruk rupa, memutuskan untuk melawan. Ia meminta bantuan para Titan untuk membebaskan Hecatoncheires dan Cyclopes.
Di antara para Titan, hanya Cronus, anak bungsu dan paling berani, yang setuju untuk melawan Uranus. Dengan bantuan Gaia, Cronus menyerang Uranus menggunakan sabit, melukai dan menyingkirkan ayahnya dari kekuasaan.
Para Titan konon mempraktikkan sihir dan ritual kuno. Kekuatan fisik mereka dikatakan sama hebatnya dengan kekuatan magis mereka.
Iapetus: Titan Kematian
Rittika Dhar dalam Iapetus: Dewa Kematian dari Yunani sebagaimana dimuat di History Cooperative, menyebut bahwa Kekuatan para titan kuno tidak mudah dipahami.
"Kekuatan para titan tidak didefinisikan secara konkret karena peran dan atribut mereka tidak dijelaskan secara mendetail dalam mitos," ungkapnya.
"Para Titan sering digambarkan sebagai kekuatan primordial yang mewakili aspek-aspek alam atau kosmik tertentu, seperti Hyperion yang melambangkan cahaya surgawi, atau Mnemosyne, yang melambangkan ingatan."
"Namun, kekuatan ini tidak selalu memiliki batasan atau fungsi yang jelas, berbeda dengan para dewa Olympian," paparnya.
Misalnya saja dewa Olympian Zeus (yang memerintah langit) atau Poseidon (penguasa lautan). Sementara titan lebih sering dipandang sebagai kekuatan besar yang sulit dipahami sepenuhnya.
"Namun, sebagian besar sumber sepakat bahwa Iapetus adalah dewa kematian yang dianggap sebagai kekuatan paling ganas dan merusak di antara para Titan lainnya dan hanya dialah yang terhubung dengan kematian," tegas Rittika.
Baca Juga: Mitologi Dayak Kalimantan: Orangutan Sebagai Spesies Istimewa Bagi Masyarakat Adat
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR