Ayat ini, dikombinasikan dengan referensi lain seperti yang ada dalam Kitab Henokh (teks Yahudi apokrif). Dalam kitab tersebut, disebutkan keberadaan makhluk-makhluk dengan ukuran dan kekuatan yang sangat besar pernah hidup di bumi.
Kitab ini membahas hal-hal lebih jauh, menggambarkan mereka sebagai keturunan malaikat tertentu yang turun ke bumi. Mereka kemudian kawin dengan wanita di bumi.
Keturunan yang dihasilkan adalah makhluk-makhluk dengan perawakan raksasa dan kekuatan besar. Konon keberadaannya saja telah menyebabkan kerusakan dan kekerasan di seluruh dunia. Keadaan ini akhirnya mendorong terjadinya banjir ilahi dalam Alkitab. Banjir menjadi cara untuk membersihkan bumi dan memulai yang baru.
Legenda raksasa di berbagai budaya dan peradaban
Peradaban Mesopotamia mewariskan kepada generasi mendatang “Epik Gilgamesh”. Epik Gilgamesh adalah salah satu karya sastra tertua yang masih ada di dunia.
Gilgamesh sendiri digambarkan sebagai raksasa dengan kekuatan luar biasa. Ia mungkin mengisyaratkan hubungan yang telah lama hilang dengan ras makhluk berukuran besar.
Selain itu, ada Mahabharata dan kitab suci Hindu lainnya menyebutkan makhluk berukuran raksasa. Di sana, raksasa memainkan peran penting dalam pertempuran kosmik. Raksasa-raksasa ini dikatakan memiliki kekuatan manusia super dan sering digambarkan sebagai penjaga rahasia atau harta karun yang kuat.
Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa tema raksasa tidak terbatas pada satu budaya. Kisah raksasa bisa ditemukan di berbagai budaya dan peradaban.
Misalnya, dalam mitologi Yunani yang terkenal, ada Titan. Mereka adalah raksasa purba yang menguasai bumi sebelum kedatangan dewa-dewa “normal” dari Olympus.
Karena ukuran tubuh dan kekuatan yang besar, mereka adalah musuh yang sulit untuk ditumbangkan. Meskipun demikian, para dewa akhirnya mengalahkan mereka.
Dewa Olympus mengakhiri keberadaan raksasa dalam pertempuran klimaks yang dikenal sebagai Titanomachy. Kisah yang sangat mirip ada dalam mitologi Nordik Kuno, yang berbicara tentang Jotnar, ras raksasa yang tinggal di Jotunheim.
Seperti halnya para Titan, mereka juga terlibat dalam konflik sengit dengan para dewa manusia di Asgard. Namun, tidak semua dari mereka jahat, menurut mitos, dan banyak yang membentuk aliansi dan bahkan menikah dengan para dewa.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR