Pulau Flores, sebuah titik kecil di peta Indonesia, telah menyimpan rahasia evolusi manusia yang menghebohkan dunia. Pada awal abad ke-21, tepatnya tahun 2003, sebuah penemuan arkeologi yang tak terduga mengubah pemahaman kita tentang keragaman spesies manusia purba.
Di dalam Gua Liang Bua, para ilmuwan terkesima menemukan sisa-sisa kerangka individu yang sangat unik: seorang manusia purba dengan tinggi badan yang tak lebih dari 3,5 kaki, jauh lebih pendek dari manusia modern.
Penemuan ini seketika menjadi pusat perhatian para ahli paleoantropologi di seluruh dunia.
Makhluk mungil ini, yang kemudian diberi nama ilmiah Homo floresiensis namun populer disebut "Hobbit" karena kemiripannya dengan karakter fiksi dalam novel The Lord of the Rings, menjadi bukti nyata bahwa evolusi manusia jauh lebih kompleks dan beragam daripada yang pernah kita bayangkan.
Kerangka yang paling lengkap, yang diberi kode LB1, merupakan sebuah penemuan yang sangat berharga.
Sejak penemuan awal tersebut, para peneliti terus melakukan ekskavasi di Gua Liang Bua dan berhasil menemukan sisa-sisa kerangka dari sekitar 15 individu Homo floresiensis pada 2015.
Penemuan ini semakin memperkuat keyakinan bahwa populasi manusia purba ini pernah hidup dan berkembang di Pulau Flores selama ribuan tahun. Berdasarkan analisis, para ilmuwan memperkirakan bahwa Homo floresiensis hidup di pulau ini sekitar 100.000 hingga 60.000 tahun yang lalu.
Yang lebih menarik lagi, rentang waktu kehidupan Homo floresiensis ini, dalam perhitungan Oddo, "Berdampingan dengan manusia modern yang mencapai wilayah tersebut sekitar 50.000 tahun yang lalu."
Penemuan menggemparkan di situs Mata Menge, Flores, Indonesia, telah mengungkap babak baru dalam pemahaman kita tentang evolusi manusia. Pada tahun 2024, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi fragmen tulang lengan atas dewasa terkecil yang pernah ditemukan dalam sejarah paleontologi.
Baca Juga: Penemuan Makhluk 'Hobbit' Prasejarah, Kehidupan Awal Mamalia Modern
75 Perempuan Berlatih Seni Bertahan Hidup pada Gelaran Women Jungle Survival Course EIGER 2024
KOMENTAR