Legenda ini mengisahkan tentang keberadaan makhluk kecil dan misterius yang dikenal dengan berbagai nama, di antaranya Kakamora, mumu, dodore, dan kalibohibohi.
Makhluk-makhluk ini digambarkan sebagai sosok mungil dengan tinggi berkisar antara satu setengah hingga tiga kaki, memiliki rambut hitam panjang yang lebat, dan kuku jari tangan yang panjang serta tajam.
Namun, berbeda dengan penggambaran Disney, Kakamora dalam pandangan masyarakat asli Solomon bukanlah sekadar makhluk fiktif yang lucu. Mereka dipercaya sebagai entitas misterius yang menghuni gua-gua dan hutan lebat, serta memiliki potensi bahaya yang tidak dapat dianggap remeh.
Dengan tubuh kecil namun gesit, Kakamora diyakini memiliki kekuatan dan kemampuan bertahan hidup yang luar biasa. Mereka mampu hidup di tengah hutan belantara yang liar tanpa memerlukan alat-alat modern seperti api, dan bertahan hidup dengan mengonsumsi berbagai jenis tumbuhan dan hewan kecil yang ada di sekitar mereka.
Keberanian dan kecerdasan Kakamora dalam bertahan hidup di alam liar telah membuat mereka mendapatkan reputasi yang cukup menakutkan di kalangan penduduk setempat. Konon, jika merasa terancam atau terpojok, Kakamora tidak akan segan-segan menyerang dengan menggunakan kuku-kuku tajam mereka.
Dokumentasi tertulis paling awal mengenai Kakamora dapat ditemukan dalam buku karya Reverend Charles Fox yang berjudul The Threshold of the Pacific yang diterbitkan pada tahun 1924.
Dalam bukunya, Fox menjabarkan hasil penyelidikannya yang mengungkap berbagai bukti keberadaan Kakamora, seperti jejak kaki yang aneh dan tanda-tanda aktivitas mereka di sepanjang tepi sungai.
Temuan-temuan Fox ini seolah-olah menguatkan keyakinan masyarakat setempat bahwa Kakamora bukanlah sekadar dongeng belaka, melainkan makhluk nyata yang hidup berdampingan dengan mereka di pulau-pulau Solomon.
Meskipun penemuan Fox memiliki nilai historis yang penting, namun dari sudut pandang ilmiah, kesaksiannya masih perlu dikaji lebih lanjut.
Namun demikian, legenda Kakamora tetap menarik perhatian para peneliti dan antroplog karena dapat memberikan kita gambaran tentang bagaimana masyarakat tradisional memahami dan berinteraksi dengan alam sekitar mereka.
Selain itu, menurut Oddo, "Ada beberapa kebenaran dalam mitos Kakamora, karena manusia bertubuh kecil memang ada ribuan tahun yang lalu."
Baca Juga: Antropolog Menganalisis Cara Mengunyah 'The Hobbits' dari Indonesia
75 Perempuan Berlatih Seni Bertahan Hidup pada Gelaran Women Jungle Survival Course EIGER 2024
KOMENTAR