Beberapa catatan bahkan menyebutkan bahwa di beberapa suku Polinesia, pemilihan kepala suku ditentukan oleh siapa yang paling ahli dalam berselancar—sebuah tradisi yang menambah tekanan untuk menjadi peselancar terbaik.
Seiring waktu, selancar berkembang dari ritual spiritual dan uji keterampilan berisiko tinggi menjadi olahraga santai yang populer di seluruh dunia.
Apa yang dulu menjadi simbol keberanian dan kehormatan kini menjadi aktivitas yang melambangkan kebebasan dan kegembiraan di atas ombak.
Polinesia Kuno dianggap sebagai tempat kelahiran olahraga selancar, dengan sejarahnya yang paling menonjol berasal dari kepulauan Hawaii.
Meskipun bukti sejarah menunjukkan bahwa selancar pertama kali muncul di Polinesia, ada teori bahwa peradaban Pra-Inka di Amerika Selatan mungkin telah mempraktikkan sesuatu yang mirip.
Namun, temuan ini kemudian dibantah karena perahu yang mereka gunakan lebih menyerupai papan dayung berdiri daripada papan selancar modern.
Bukti kuat lain yang menghubungkan Polinesia dengan selancar adalah keterlibatan budaya mereka dalam olahraga ini.
Bahkan di Hawaii kuno, berselancar digunakan untuk menentukan siapa yang layak menjadi kepala suku. Hanya mereka yang terampil dan kuat yang bisa menaklukkan ombak dan meraih kehormatan tersebut.
Siapa yang Menemukan Selancar?
Karena tidak ada catatan pasti kapan selancar pertama kali muncul, sulit untuk mengetahui siapa yang menciptakannya. Para sejarawan menduga bahwa penduduk Polinesia adalah pencetusnya, meskipun ini masih sebatas spekulasi.
Baca Juga: Mengenal Iapetus: Titan Kematian Sekaligus Kakek dari Ras Manusia
Source | : | collectionsofwaikiki.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR