Leonidas, saudara tiri Cleomenes sekaligus paman Gorgo, menikahi Gorgo sekitar tahun 490 SM.
Kemungkinan besar pernikahan ini terjadi tak lama setelah kematian ayahnya, Cleomenes, dan ketika Gorgo telah mencapai usia menikah. Bagi wanita Sparta, usia menikah biasanya dimulai setelah masa pubertas berakhir.
Alasan Leonidas menikahi Gorgo sebagian besar bersifat pragmatis. Gorgo mewarisi seluruh harta peninggalan Cleomenes, dan Leonidas. Sebagai saudara tiri tertua yang masih hidup, ia juga mewarisi takhta Dinasti Agiad.
Pernikahan antara kerabat dekat, termasuk antara paman dan keponakan, lazim terjadi di banyak kota Yunani kuno pada masa itu. Praktik ini bertujuan untuk menjaga kekayaan keluarga tetap berada dalam garis keturunan laki-laki.
Namun, tidak diketahui bagaimana perasaan Gorgo terhadap pernikahan ini, terutama mengingat situasi di sekitar kematian ayahnya.
Cleomenes dipenjarakan oleh para Ephor dan saudara tirinya, termasuk Leonidas. Beberapa hari setelah dipenjara, Cleomenes ditemukan tewas di dalam selnya.
Cleomenes diduga bunuh diri. Akan tetapi tidak ada catatan tentang pendapat Gorgo tentang masalah ini.
Referensi Sejarah tentang Ratu Gorgo dari Sparta
Ratu Gorgo dikenal karena ucapannya yang legendaris: “Kembalilah dengan perisaimu atau di atasnya” (I tan i epi tas). Ucapannya itu ia sampaikan kepada suaminya, Leonidas, sebelum keberangkatannya ke Pertempuran Thermopylae.
Ucapan ini menggambarkan harapan dan tuntutan terhadap tugas nasional seorang pria Sparta, sekaligus mencerminkan keberanian wanita Sparta dalam menghadapi kemungkinan kehilangan kerabat laki-laki mereka.
Wanita Sparta menuntut agar pria mereka kembali dengan membawa perisai sebagai simbol kemenangan setelah bertarung dengan gagah berani. Jika gugur di medan perang, tubuh mereka harus dibawa pulang di atas perisai tersebut.
Tradisi ini menegaskan keberanian dan tanggung jawab yang melekat pada kehidupan militeristik masyarakat Sparta.
Hutan Mikro Ala Jepang, Solusi Atasi Deforestasi yang Masih Saja Sulit Dibendung?
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR