Menurut tradisi Yunani kuno, Theras memimpin sekelompok pemukim Spartan ke pulau ini, yang kemudian dinamai sesuai dengan namanya.
Sebelum disebut Thera, pulau ini dikenal dengan nama Kalliste yang berarti "yang paling indah" dan Strongyle yang berarti "yang bulat".
Nama tersebut digunakan karena bentuknya sebelum letusan gunung berapi besar yang mengubah bentuknya. Nama-nama sebelumnya mencerminkan keindahan alam dan geografi pulau yang memukau.
Pulau ini juga terkenal karena letusan gunung berapi dramatis sekitar tahun 1600 SM, yang memiliki dampak besar pada dunia kuno.
Letusan tersebut menghancurkan sebagian besar pemukiman Minoan di pulau ini dan mungkin berkontribusi pada runtuhnya peradaban Minoan itu sendiri. Kemudian, bangsa Doria menjajah Santorini, dan pulau ini menjadi bagian dari dunia Yunani yang lebih luas.
Sejarah Sparta yang kaya berakar pada masa kuno, dimulai ketika Lelegas menjadi raja pertama di wilayah tersebut, yang kemudian dinamai Lelegia atau Laconia untuk menghormatinya.
Cucu Lelegas, Eurotas, yang dikenal karena mengatur aliran sungai di wilayah itu kemudian naik takhta sebagai raja. Sungai tersebut kemudian dinamai Sungai Eurotas
Eurotas memiliki seorang putri bernama Sparta. Setelah kematian Eurotas, suami Sparta, Lacedaemonius, naik takhta. Lacedaemonius memberi nama kota tersebut Sparta sebagai penghormatan kepada istrinya sekaligus ratu.
Asal usul nama kota ini tidak sepenuhnya pasti, tetapi beberapa teori menunjukkan bahwa nama tersebut mungkin berasal dari kata Yunani σπάρτον (spárton, yang berarti “tali” atau “kabel”). Istilah ini mungkin merujuk pada tali yang digunakan untuk menandai batas-batas awal saat kota tersebut didirikan.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR