Keduanya pindah ke Paris, tempat Pojello mulai melatih Tillet, dan tak lama kemudian keduanya mulai mengikuti pertandingan gulat di Prancis dan Inggris.
Selama dua tahun berikutnya, mereka meraih kesuksesan sebagai pegulat profesional hingga dimulainya Perang Dunia Kedua.
Untuk kedua kalinya dalam hidupnya, Tillet terpaksa mempertimbangkan pilihannya dan pindah karena kekacauan di Eropa. Kali ini, ia berangkat ke Amerika Serikat pada 1939, dengan harapan menemukan lebih banyak peluang.
Meskipun mereka telah meninggalkan banyak hal ketika bermigrasi ke Amerika Serikat, Tillet tetap mempertahankan nama pegulat profesionalnya, The Angel. Nama itu merupakan nama panggilan yang diberikan ibunya saat ia masih muda untuk menggambarkan sifatnya yang murni dan baik hati.
Julukan itu berasal dari masa sebelum resam tubuhnya telah mengubah penampilannya. Kendati demikian, julukan itu tetap ia pertahankan sepanjang karier profesionalnya.
Ketika ia bermigrasi ke Amerika Serikat, ia lebih dikenal sebagai 'French Angel', dan ia menarik banyak atensi karena penampilan dan keterampilannya yang unik.
Pada 1940-an di Boston, di bawah promotor Paul Bowser, Tillet menjadi pemain utama yang menarik banyak penonton. Popularitasnya meningkat selama bertahun-tahun.
"Iia bahkan mengalami sembilan belas bulan berturut-turut di mana ia tidak terkalahkan dalam satu pertandingan pun," imbuh Seaver.
Namanya dan kehadirannya sendiri telah memberikan dampak besar pada dunia gulat, dan segera banyak peniru Angel muncul di dunia gulat. Yang terkenal termasuk Swedish Angel , Russian Angel, Canadian Angel, Czech Angel, Irish Angel, Lady Angel, dan masih banyak lagi.
Tillet bahkan berkompetisi melawan beberapa dari mereka seperti Tor Johnson, yang pada saat itu disebut sebagai Swedish Angel.
Karier Tillet tidak hanya monumental karena banyaknya penonton yang datang, tetapi juga karena keterampilannya. Ia menjadi Juara Dunia Kelas Berat American Wrestling Association dari Mei 1940 hingga Mei 1942.
Setelah itu, ia kembali tampil dengan gelar di Boston pada 1944. Namun, kariernya tidak bertahan lama karena kondisinya segera memburuk. Memasuki 1945, kondisinya terus menurun.
Source | : | History Defined |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR