Nationalgeographic.grid.id—Shrek adalah salah satu karakter animasi paling ikonik di abad lalu. Selama bertahun-tahun banyak orang percaya bahwa seorang pria di dunia nyata bernama Maurice Tillet, menginspirasi si raksasa hijau.
"Pihak DreamWorks sendiri tidak membenarkan atau membantah hal ini, tetapi kemiripannya sungguh luar biasa," tulis Carl Seaver kepada History Defined dalam artikelnya The Life of Maurice Tillet, The Man Who May Have Inspired Shrek, terbitan 10 Februari 2023.
Kedua orangtuanya berkebangsaan Prancis, tetapi pada tahun-tahun pertama kehidupan Tillet, ia dibesarkan di Pegunungan Ural, tempat ibunya bekerja sebagai guru, dan ayahnya adalah seorang insinyur kereta api.
Sayangnya, hidupnya dipenuhi dengan kesulitan sejak usia dini, karena ayahnya meninggal saat ia masih sangat muda. Kehidupan Tillet berubah karena meninggalnya ayahnya, bersamaan dengan Revolusi 1917, yang memaksa ibunya pindah ke Prancis di wilayah Reims untuk menghindari potensi bahaya revolusi. Kepindahannya ke Prancis membawa lingkungan yang sepenuhnya baru di mana Tillet dituntut untuk beradaptasi dan tampil.
Pada awal usia dua puluhan, Tillet menyadari adanya pembengkakan aneh di banyak bagian tubuhnya, termasuk kaki, tangan, dan kepalanya.
Pembengkakan itu bukan sesuatu yang bisa diabaikannya. Karena itu, ia segera memutuskan untuk mengunjungi dokter yang mendiagnosisnya dengan akromegali, suatu kondisi yang ditandai dengan tumor jinak pada kelenjar pituitari.
Kondisi ini mengakibatkan pertumbuhan tulang berlebih dan penebalan tulang. Namun, Tillet juga memiliki penampilan unik yang, dalam banyak hal, akan membentuk kehidupannya di kemudian hari.
Tillet bercita-cita menjadi pengacara, dan karena itu, ia menyelesaikan gelar sarjana hukum di Universitas Toulouse. Karena suaranya yang berat dan penampilan fisiknya yang berubah, ia segera memutuskan bahwa kecil kemungkinan ia bisa berhasil menjadi pengacara.
Ia mengubah kariernya dan mendaftar untuk bertugas di Angkatan Laut Prancis. Ia bertahan di Angkatan Laut Prancis sebagai teknisi selama lima tahun. Tak ada catatan lebih lanjut bagaimana kemudian Tillet berhenti dari Angkatan Laut.
Pada 1937, Tillet bertemu Karl Pojello, seorang pegulat profesional. Pojello, yang terpesona oleh penampilan unik Tillet, meyakinkannya untuk menjadi pegulat profesional karena ia berpikir Tillet akan menjadi daya tarik utama.
Baca Juga: Milos: Legenda Gulat Yunani Kuno dan Manusia Terkuat dalam Sejarah
Keduanya pindah ke Paris, tempat Pojello mulai melatih Tillet, dan tak lama kemudian keduanya mulai mengikuti pertandingan gulat di Prancis dan Inggris.
Selama dua tahun berikutnya, mereka meraih kesuksesan sebagai pegulat profesional hingga dimulainya Perang Dunia Kedua.
Untuk kedua kalinya dalam hidupnya, Tillet terpaksa mempertimbangkan pilihannya dan pindah karena kekacauan di Eropa. Kali ini, ia berangkat ke Amerika Serikat pada 1939, dengan harapan menemukan lebih banyak peluang.
Meskipun mereka telah meninggalkan banyak hal ketika bermigrasi ke Amerika Serikat, Tillet tetap mempertahankan nama pegulat profesionalnya, The Angel. Nama itu merupakan nama panggilan yang diberikan ibunya saat ia masih muda untuk menggambarkan sifatnya yang murni dan baik hati.
Julukan itu berasal dari masa sebelum resam tubuhnya telah mengubah penampilannya. Kendati demikian, julukan itu tetap ia pertahankan sepanjang karier profesionalnya.
Ketika ia bermigrasi ke Amerika Serikat, ia lebih dikenal sebagai 'French Angel', dan ia menarik banyak atensi karena penampilan dan keterampilannya yang unik.
Pada 1940-an di Boston, di bawah promotor Paul Bowser, Tillet menjadi pemain utama yang menarik banyak penonton. Popularitasnya meningkat selama bertahun-tahun.
"Iia bahkan mengalami sembilan belas bulan berturut-turut di mana ia tidak terkalahkan dalam satu pertandingan pun," imbuh Seaver.
Namanya dan kehadirannya sendiri telah memberikan dampak besar pada dunia gulat, dan segera banyak peniru Angel muncul di dunia gulat. Yang terkenal termasuk Swedish Angel , Russian Angel, Canadian Angel, Czech Angel, Irish Angel, Lady Angel, dan masih banyak lagi.
Tillet bahkan berkompetisi melawan beberapa dari mereka seperti Tor Johnson, yang pada saat itu disebut sebagai Swedish Angel.
Karier Tillet tidak hanya monumental karena banyaknya penonton yang datang, tetapi juga karena keterampilannya. Ia menjadi Juara Dunia Kelas Berat American Wrestling Association dari Mei 1940 hingga Mei 1942.
Setelah itu, ia kembali tampil dengan gelar di Boston pada 1944. Namun, kariernya tidak bertahan lama karena kondisinya segera memburuk. Memasuki 1945, kondisinya terus menurun.
Tillet tidak lagi dapat diiklankan sebagai petarung yang tak terhentikan. Meskipun demikian, ia tetap dekat dengan pelatih dan manajernya, Pojello, dan terus bergulat.
Pada 1950-an, ketika kariernya tampak akan segera berakhir, ia berteman dengan pematung Louis Linck yang membuat serangkaian patung dada plester untuk mengenang karier gulatnya.
Pada 1954 kesehatannya menurun drastis, dan dalam rentang waktu kurang dari sebulan, Pojello dan Tillet meninggal dunia.
Diketahui bahwa setelah mendengar kabar meninggalnya pelatih dan temannya, Tillet meninggal dunia karena penyakit kardiovaskular 13 jam setelah kematian Pojello. Tillet wafat pada 4 September 1954, di usia kelima puluh.
Tidak ada catatan historis yang empirik terkait istri dari Tillet hingga kematiannya. Banyak foto beredar tentang Tillet yang sedang bersanding dengan seorang wanita bernama Dorian Leigh.
Beredarnya foto tersebut disandingkan dengan pernyataan bahwa Tillet menikah dengan wanita dalam potret tersebut. Faktanya, wanita dalam foto itu adalah seorang model yang tidak pernah menikah dengan Maurice Tillet.
Meski tak pernah dikonfirmasi kebenarannya bahwa Tillet menginspirasi karakter Shrek, warisan hidupnya dikenang selalu. Melalui sejumlah karya, Maurice akan selamanya dikenang sebagai orang yang menginspirasi raksasa favorit semua anak-anak, Shrek.
Meskipun DreamWorks tidak secara resmi mengonfirmasi bahwa Maurice Tillet telah menginspirasi langsung untuk karakter Shrek, banyak orang percaya bahwa kesamaan antara penampilan Tillet dan Shrek terlalu mencolok untuk disangkal.
Source | : | History Defined |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR