Laporan awal menunjukkan bahwa pesawat mengalami fluktuasi ketinggian dan kecepatan, mungkin karena masalah mekanis atau gangguan eksternal.
Badan Federal Rusia untuk Transportasi Udara telah menyatakan bahwa operasi militer di dekatnya, termasuk serangan pesawat nirawak Ukraina, dapat menjadi penyebab kecelakaan itu. Kabut tebal pada saat itu semakin memperparah kondisi yang berbahaya tersebut.
Kecelakaan Pesawat Sewaan di Brasil
Pada 22 Desember 2024, sebuah pesawat pribadi jatuh di Gramado, Brasil bagian selatan. Kecelakaan fatal ini menewaskan sepuluh anggota keluarga, termasuk pengusaha Luiz Claudio Galeazzi, istrinya, tiga putrinya, dan kerabat lainnya.
Pesawat kecil itu menabrak cerobong asap sebuah gedung, sebuah rumah, dan sebuah toko saat turun. Pihak berwenang melaporkan 17 orang terluka di darat, dengan dua orang dalam kondisi serius.
Kecelakaan di Papua Nugini
Insiden lain terjadi pada 22 Desember 2024. Sebuah Britten-Norman BN-2B-26 Islander yang dioperasikan oleh North Coast Aviation jatuh di Papua Nugini, menewaskan kelima orang di dalamnya.
Pesawat itu sedang dalam perjalanan dari Bandara Wasu ke Bandara Lae-Nadzab. Puing-puingnya ditemukan keesokan harinya, tanpa ada yang selamat.
Kontak terakhir pesawat itu beberapa menit sebelum kecelakaan, dan sinyal marabahaya diterima pada pukul 10:30 waktu setempat. Investigasi penuh sedang dilakukan.
Kecelakaan Pesawat di Hawaii
Pada 17 Desember 2024, sebuah Cessna 208B Grand Caravan yang dioperasikan Kamaka Air LLC jatuh di dekat Bandara Internasional Daniel K. Inouye di Honolulu, Hawaii. Kecelakaan ini menewaskan dua pilot.
Pesawat yang sedang dalam penerbangan instruksional itu kehilangan kendali tak lama setelah lepas landas, berbelok tajam ke kiri sebelum menabrak sebuah gedung. Para penyelidik sedang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut, yang diyakini terjadi selama penerbangan pelatihan tersebut.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR