Tetapi mengalami perasaan tidak nyaman ini memungkinkan jalur otak untuk melakukan proses memulai ulang dan menghentikan siklus keinginan dan konsumsi. Akhirnya, keinginan akan berhenti dan akan lebih mudah untuk melewati hari tanpa lonjakan dopamin yang konstan.
“Seiring berlalunya hari, orang menemukan bahwa detoksifikasi lebih mudah dari yang mereka harapkan,” kata Woodruff. “Begitu mereka masuk ke alur, kebanyakan orang menikmatinya.”
Pada akhir detoksifikasi 2 minggu, konsumsi media sosial dibatasi hingga 30 menit per hari, sebagian besar peserta melaporkan manfaat kesehatan mental. Misalnya, kepuasan hidup yang lebih besar, berkurangnya tingkat stres, dan peningkatan tidur dibandingkan dengan periode sebelum penelitian.
Proses detoksifikasi ini akan lebih mudah bila Anda bergabung dengan satu atau lebih teman detoksifikasi. Anda dapat berbagi pengalaman dengan orang lain, sehingga tidak merasa “sendirian”.
Mengambil jeda dari media sosial bisa mengubah jalur penghargaan otak. Selain itu, juga dapat membuat kita lebih sadar akan hubungan kita dengan media sosial.
“Kita dapat menggunakan waktu ini untuk mengambil langkah mundur. Dan menjadi lebih sadar akan apa yang kita lakukan di media sosial dan apakah itu menguntungkan kita,” kata Woodruff. “Hal-hal seperti apakah saya mendapatkan semua yang perlu saya lakukan dalam sehari? Atau saya kehilangan interaksi tatap muka karena media sosial?”
Menjaga keseimbangan dengan media sosial
Setelah periode detoksifikasi, penting untuk membuat “pagar” untuk menghindari jatuh kembali ke konsumsi berlebihan kompulsif, kata Lembke.
“Saya merekomendasikan menciptakan hambatan fisik atau mental antara kami dan media sosial,” katanya. “Hal-hal seperti tidak menyimpan telepon di kamar tidur atau mematikan notifikasi.”
Mengganti lonjakan dopamin yang memukul cepat dengan jenis kepuasan yang kurang instan juga membantu menjaga jalur penghargaan otak tetap seimbang.
“Sumber dopamin yang sehat biasanya datang dengan pekerjaan di muka,” kata Lembke, mengutip hal-hal seperti bermain instrumen atau memasak. Ketika kita terlibat dengan tindakan yang membutuhkan perhatian, otak kita akan melepaskan dopamin dengan beberapa penundaan menjaga keseimbangan secara keseluruhan.
Akhirnya, para ahli merekomendasikan periode penjadwalan detoksifikasi media sosial sepanjang tahun. Tujuannya adalah untuk mempertahankan penggunaan media sosial yang seimbang.
“Kami tidak bisa menyingkirkan media sosial sama sekali,” kata Woodruff, “Namun istirahat sesekali dapat membantu mengatur ulang dan mengambil stok tentang bagaimana kami menggunakan platform ini dan bagaimana perasaan kami.”
Kisah Manuela Escobar Berusaha Menghilang dari Bayang-Bayang Buruk Pablo Escobar
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR