Themistocles membutuhkan dana yang sangat banyak untuk menjalankan rencananya. Pada tahun 483 SM, mereka menemukan lapisan bijih perak yang sangat besar di tambang Laurium.
Themistocles mengusulkan agar perak tersebut digunakan untuk membangun armada yang terdiri dari 200 trireme. Namun, saingan politiknya, Aristides, menentang rencana tersebut. Ia berpendapat bahwa dana itu lebih baik dibagikan kepada warga Athena.
Terjadi kebuntuan politik hingga Januari 482 SM. Majelis Athena mengusulkan kompromi: sebagian perak akan digunakan untuk membangun kapal, sementara sisanya dibagikan kepada warga.
Namun, baik Themistocles maupun Aristides tetap teguh pada pendirian masing-masing. Akhirnya, Aristides diasingkan dari kota melalui ostrasisme. Dengan demikian, Themistocles mendapatkan jalan untuk merealisasikan pembangunan armadanya.
Pelabuhan Piraeus
Agar Athena menjadi kekuatan laut yang kredibel, kota ini membutuhkan fasilitas pelabuhan yang memadai. Pelabuhan utama Athena saat itu berada di Phalerum, dekat kota utama.
Namun, pantai Phalerum yang luas sulit untuk dipertahankan. Bahkan, pasukan Sparta telah dua kali menyerang daerah tersebut pada abad sebelumnya.
Fasilitas pelabuhan di Phalerum juga menjadi masalah lain. Infrastruktur di sana kurang berkembang, terutama bagi kekuatan laut yang sedang tumbuh.
Phalerum tidak memiliki neosoikoi, yaitu rumah kapal khusus yang digunakan untuk melindungi trireme dan kapal lainnya saat tidak berlayar.
Themistocles menyadari kelemahan ini dan mengusulkan untuk memindahkan pelabuhan Athena ke Piraeus. Usulan ini kemungkinan diajukan sekitar tahun 490-an SM, sebelum program pembangunan kapal besar-besaran dimulai setelah ditemukannya perak di Laurium.
Piraeus terletak lebih jauh dari Athena dibandingkan dengan Phalerum. Namun, Piraeus memiliki tiga pelabuhan alami dibandingkan hanya satu di Phalerum, dan pelabuhan ini lebih mudah untuk dipertahankan.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR