Namun seperti kebanyakan orang di Pompeii, mereka segera terkubur hidup-hidup oleh sungai-sungai padat aliran piroklastik. Gas dan abu vulkanik itu dihasilkan Gunung Vesuvius pada tanggal 24 Agustus tahun 79 M.
“Aliran piroklastik dari Vesuvius mengalir di sepanjang jalan di luar ruangan ini. Dan menyebabkan dinding runtuh serta menghancurkan penghuninya hingga tewas,” jelas Dr. Sophie Hay, seorang arkeolog di Pompeii.
“Wanita itu masih hidup saat dia sekarat - bayangkan traumanya. Dan kemudian ruangan ini dipenuhi sisa aliran piroklastik. Begitulah cara dia meninggal.”
Menunjukkan status mereka yang kaya, kedua korban dikelilingi oleh barang-barang mahal. Ada barang pecah belah yang elegan, kendi perunggu, dan tembikar. Ditambah koin emas dan perak serta perhiasan yang ditemukan dipegang oleh wanita itu.
Koin emas yang ditemukan bersinar dan berkilau seperti baru. Dan perhiasannya termasuk anting-anting emas dan mutiara alami serta liontin kalung yang bertatahkan batu semi mulia.
“Hal yang paling kuat dari penggalian ini adalah kontras yang mencolok antara kehidupan para budak dan orang-orang yang sangat, sangat kaya. Dan di sini kita melihatnya,” kata Dr. Hay.
Penggalian masih berlanjut. Arkeolog berharap bisa menemukan lebih banyak lagi artefak dari hari-hari terakhir Pompeii yang menunggu untuk ditemukan. Pada akhirnya, lokasi penggalian akan dibuka sepenuhnya untuk umum. Jadi, para pengunjung bisa melihat sendiri bagaimana kaum elite di Pompeii bersenang-senang dan menikmati hartanya.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR