Nationalgeographic.co.id—Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mencapai tonggak penting dalam upaya keberlanjutan mereka dengan menerbitkan 22 studi kasus baru, sehingga totalnya menjadi lebih dari 100 studi kasus yang mendokumentasikan praktik keberlanjutan di seluruh Olympic Movement (Gerakan Olimpiade).
Proyek ini, yang dipimpin oleh IOC dan diluncurkan pada tahun 2016, menyoroti berbagai cara di mana Federasi Internasional (FI) dan Komite Olimpiade Nasional (KOK) telah berhasil mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam operasi sehari-hari dan penyelenggaraan acara olahraga.
Studi kasus ini memberikan wawasan berharga tentang pendekatan inovatif, praktik berkelanjutan yang baru, dan kemitraan yang efektif yang telah diterapkan oleh berbagai organisasi olahraga.
Dengan menampilkan contoh-contoh konkret tentang bagaimana keberlanjutan dapat diintegrasikan ke dalam olahraga, proyek ini bertujuan untuk menginspirasi organisasi olahraga lain di seluruh dunia untuk mengikuti jejak mereka dan mempercepat transisi menuju olahraga yang lebih berkelanjutan di seluruh Gerakan Olimpiade.
Dalam sebuah acara penting, Direktur IOC untuk Korporat dan Pembangunan Berkelanjutan, Marie Sallois, menyampaikan pidato pada Sesi Keberlanjutan IOC keenam yang diadakan di Forum Federasi Internasional (FI) tahunan. Sallois menyatakan bahwa Gerakan Olimpiade telah menjadi kekuatan pendorong utama di balik upaya keberlanjutan dalam dunia olahraga global.
“Lima tahun lalu, kami bertanya kepada Anda apakah Anda tertarik untuk memulai perjalanan keberlanjutan bersama kami,” katanya kepada 250 perwakilan daring – meningkat dari sekitar 100 perwakilan tahun sebelumnya.
“Tanggapan Anda terhadap undangan ini jauh melebihi harapan awal kami,” papar Sallois seperti dilansir laman Olympics.
Isu perubahan iklim hingga ketidaksetaraan
Dalam upaya untuk merangkul kekuatan transformatif olahraga, studi kasus ini ditujukan untuk komunitas olahraga global yang lebih luas telah menyoroti bagaimana olahraga dapat menjadi kekuatan pendorong di balik proyek-proyek yang mengatasi berbagai tantangan global yang mendesak, mulai dari degradasi lingkungan dan perubahan iklim hingga ketidakadilan sosial dan ketidaksetaraan gender.
Studi kasus ini dengan jelas menggambarkan peran olahraga sebagai agen perubahan positif dalam masyarakat.
Inisiatif-inisiatif yang berfokus pada lingkungan dan pengurangan jejak karbon mendapatkan perhatian yang signifikan dalam studi kasus ini, menyoroti kemitraan yang semakin berkembang antara sektor publik dan swasta, serta organisasi internasional dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Penuh Kontroversi, Bisakah Kita Memilih Berhenti Gunakan Kelapa Sawit?
KOMENTAR