Salah satu contoh yang menonjol adalah kolaborasi yang terjalin menjelang Olimpiade Paris 2024, di mana Kementerian Pendidikan Nasional, Pemuda, dan Olahraga Prancis, bersama dengan World Wide Fund for Nature (WWF) Prancis dan hampir 80 penyelenggara acara olahraga Prancis, telah menandatangani 15 komitmen yang berorientasi pada praktik ramah lingkungan.
Kemitraan yang kuat ini memungkinkan federasi olahraga, penyelenggara acara, kontraktor, dan wilayah untuk menyelenggarakan acara yang berkelanjutan, terutama dalam bidang-bidang penting seperti katering, pengelolaan limbah, dan mobilitas, yang semuanya berkontribusi pada pengurangan dampak lingkungan secara keseluruhan.
Selain itu, studi kasus ini menyoroti upaya-upaya inovatif yang dilakukan oleh berbagai organisasi olahraga untuk mengatasi masalah lingkungan. World Sailing, misalnya, selama Hempel World Cup Series Miami 2020, menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang berfokus pada pengumpulan sampah, pembersihan hutan bakau, dan aksi restorasi terumbu karang.
Tindakan-tindakan ini tidak hanya membantu melindungi ekosistem laut yang rapuh, tetapi juga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati laut.
Federasi Automobil Internasional (FIA) juga menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan meluncurkan alat perhitungan karbon daring yang dirancang khusus untuk industri motorsport.
Alat ini memungkinkan mitra FIA untuk menghitung jejak karbon mereka sendiri, yang kemudian memungkinkan FIA untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan rencana pengurangan karbon yang efektif. Inisiatif ini membantu mengurangi dampak lingkungan dari olahraga bermotor dan mendorong praktik yang lebih bertanggung jawab di seluruh industri.
Dalam hal kesetaraan gender, World Rugby telah mengambil langkah-langkah penting dengan meluncurkan strategi yang bertujuan untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global dalam kesetaraan gender pada tahun 2025.
Strategi ini berfokus pada pemberian kesempatan yang sama bagi perempuan di dalam dan di luar lapangan, memastikan representasi dan partisipasi yang setara di semua tingkatan rugby.
Uni Sepeda Internasional (UCI) juga berperan dalam mempromosikan inklusi melalui label "Kota/Wilayah Sepeda UCI".
Inisiatif ini telah mendorong kota dan wilayah untuk menyediakan dan membuat sepeda tersedia bagi semua orang, termasuk mereka yang menghadapi keterbatasan ekonomi dan fisik, sehingga membuka pintu bagi lebih banyak orang untuk menikmati manfaat bersepeda.
Setiap studi kasus yang disajikan dalam laporan ini selaras dengan satu atau lebih dari lima area fokus keberlanjutan yang ditetapkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), yaitu infrastruktur dan lokasi alam; pengadaan dan pengelolaan sumber daya; mobilitas; tenaga kerja; dan iklim.
Baca Juga: Praktik Pertanian Berkelanjutan dengan Kearifan Lokal
KOMENTAR