Nationalgeographic.co.id—Energyminer, sebuah perusahaan yang berbasis di Gröbenzell, Jerman, berdedikasi pada pengembangan solusi energi terbarukan yang inovatif, terutama dalam sektor pembangkit listrik mikro-hidro.
Produk unggulan mereka, Energyfish, merupakan terobosan revolusioner dalam memanfaatkan energi kinetik aliran sungai untuk menghasilkan listrik bersih dan andal dengan dampak minimal terhadap lingkungan.
Energyfish dirancang untuk beroperasi tepat di bawah permukaan air, menjadikannya hampir tidak terlihat dan meminimalkan gangguan terhadap ekosistem sungai. Alat ini dirancang untuk menyediakan pembangkit listrik 24/7 secara terus-menerus, mampu menyuplai daya bagi seluruh komunitas sekaligus tetap tidak mencolok.
Energyfish tidak pernah beroperasi sendiri, melainkan dalam kelompok besar. Sebagai contoh, gabungan produksi dari 100 Energyfish dapat menghidupi hingga 470 rumah selama 24 jam sehari, sepanjang tahun. Teknologi ini berpotensi menghasilkan tambahan 473 TWh listrik di Eropa setiap tahunnya.
Sebuah Energyfish berukuran sekitar 3 x 2,4 x 1,4 m dan beratnya sekitar 100 kg. Sistem turbinnya memanfaatkan energi kinetik air, membutuhkan kecepatan aliran minimum satu meter per detik di sungai dengan kedalaman minimal satu meter.
Keluaran daya rata-rata satu unit sekitar 1,8 kW, berdasarkan laju aliran tipikal di banyak sungai, dengan kapasitas maksimum 6 kW. Setiap unit dapat menghasilkan sekitar 15 MWh listrik per tahun. Desainnya menggabungkan prinsip-prinsip rekayasa tingkat lanjut untuk memastikan efisiensi dan daya tahan.
Energyfish menyertakan sistem IoT pertama yang dilengkapi sistem pemantauan cerdas yang melacak metrik kinerja seperti kecepatan rotor dan keluaran daya. Sistem IoT melacak posisi dan pergerakan unit saat ini, suhu air, kecepatan arus, gaya jangkar, dan tingkat pengotoran sistem, memungkinkan analisis data waktu nyata dan peringatan pemeliharaan melalui aplikasi khusus.
Sistem IoT ini meminimalkan biaya pemeliharaan dan pembersihan melalui fungsi otomatis seperti fungsi pembersihan rotor-run-in-reverse dan perlindungan ikan, serta fungsi keselamatan seperti perlambatan rotor dan penghentian produksi. Hal ini memastikan ketersediaan tinggi dan persyaratan pemeliharaan minimal selama masa pakai sistem 10–20 tahun.
Menolak puing-puing sungai
"Perlindungan banjir disediakan oleh desain dan teknologi Energyfish yang menolak puing-puing sungai," papar Natalie Rojko dari Energyminer di laman Water Power Magazine.
Puing-puing besar akan dengan mudah meluncur melewati unit Energyfish, sementara puing-puing kecil akan dihilangkan melalui fungsi pembersihan otomatis rotor-run-in-reverse, memastikan operasi yang efisien.
Baca Juga: Sustainability: Bukan Anggaran, Singapura Lebih Pilih Pangkas Emisi Karbonnya
KOMENTAR