Nationalgeographic.co.id—Ketika berbicara tentang solusi perubahan iklim, sebagian besar orang mungkin langsung berpikir tentang hutan hujan atau teknologi hijau. Namun, ada satu elemen yang jarang disadari: paus. Hewan raksasa ini bukan hanya simbol lautan yang megah, melainkan juga berperan peting dalam ekosistem global.
Paus berperan sebagai penyedia nutrisi bagi organisme laut, mendukung pertumbuhan fitoplankton, dan penyimpanan karbon jangka panjang. Sayangnya, ancaman seperti perburuan, polusi, dan perubahan iklim terus memperburuk kondisi mereka. Jika kita ingin menjaga keseimbangan alam, saatnya memahami betapa pentingnya paus dalam sistem iklim Bumi.
Peran paus dalam ekosistem laut jauh lebih besar daripada sekadar ukuran tubuh mereka. Paus membantu mengatur iklim global melalui kontribusi mereka terhadap siklus nutrisi dan pencampuran air laut, yang mendorong pertumbuhan fitoplankton.
Fitoplankton, yang bertanggung jawab atas sebagian besar fotosintesis di Bumi, menyerap karbon dan memainkan peran vital dalam mengatur iklim global. Karena itu, melindungi paus bukan sekadar upaya mempertahankan keanekaragaman hayati, melainkan juga langkah krusial dalam melawan perubahan iklim.
Bagaimana Paus Merangsang Pertumbuhan Fitoplankton?
Jawabannya terletak pada perilaku makan dan pergerakan mereka di dalam lautan.
Menurut informasi di laman Earth.Org, paus menyelam ke dalam laut untuk memangsa hewan bernutrisi tinggi seperti cumi-cumi, ikan, dan kril. Setelah makan, mereka kembali ke permukaan untuk bernapas dan terkadang berkembang biak. Saat berada di permukaan, mereka melepaskan kotoran dari hasil pencernaan, yang memperkaya lapisan permukaan laut dengan nutrisi.
Kotoran paus mengandung unsur penting seperti besi dan fosfor, yang berperan dalam menyuburkan fitoplankton. Kondisi ini mendorong pertumbuhan pesat fitoplankton, menghasilkan fenomena yang dikenal sebagai ledakan fitoplankton.
Paus sebagai Penyimpan Karbon Alami
Paus, gergasi lembut penghuni laut dalam ini, tidak hanya menjaga kelestarian laut, mereka juga berperan penting dalam menyimpan karbon.
Baca Juga: Foto Mata Paus yang Sedih Ini Menyembunyikan Kisah yang Jauh Lebih Menyedihkan
Source | : | Earth.org |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR