Nationalgeographic.co.id—Bagi beberapa hewan, melepaskan sel sperma hanya memerlukan sedikit waktu dan energi. Menggunakan banyak energi dapat menghambat mereka dalam melakukan hal lain yang diperlukan untuk bertahan hidup, termasuk mencari makanan dan air atau tidur.
Contohnya saja ikan kecil yang disebut medaka (Oryzias latipes). Ikan medaka jantan memiliki kapasitas kawin sebanyak 19 kali per hari!
Lebih lanjut, sebuah penelitian ilmiah yang diterbitkan di jurnal Royal Society Open Science membahas mengenai bagaimana ikan ini bereproduksi.
Reproduksi ikan medaka
Seperti diketahui, sebagian besar spesies ikan kawin dengan pembuahan eksternal. Ikan betina akan menaruh telur di luar tubuh, biasanya di dekat dasar perairan atau di sarang yang terbuat dari batu dan sedimen lainnya.
Ikan jantan kemudian akan berenang di atas telur dan melepaskan sperma beberapa kali sehari. Hal ini membantu meningkatkan peluang lebih banyak telur yang akan dibuahi, yang akan menghasilkan lebih banyak keturunan.
Selanjutnya, Ikan betina dapat mengumpulkan telur yang telah dibuahi dan menaruhnya di tanaman.
Ikan medaka (ikan beras Jepang) sendiri memiliki panjang sekitar 1,4 inci. Ikan tersebut dapat ditemukan di sawah, kolam, rawa, sungai yang tenang, dan kolam pasang surut di Jepang.
Jenis ini cukup populer sebagai ikan akuarium. Para peneliti juga menggunakannya sebagai model untuk mempelajari dasar genetik penyakit.
Jadi, memahami batas perkawinan ikan tersebut dapat membantu para peneliti untuk memperoleh informasi tentang apa yang diperlukan agar spesies tersebut dapat bertahan hidup.
Yuki Kondo, salah satu penulis studi dan ahli ekologi evolusi di Universitas Metropolitan Osaka di Jepang mengatakan ikan medaka termasuk ikan yang bertelur, di mana pembuahan terjadi setelah telur dan sperma dilepaskan ke dalam air, seperti dilansir dari Popular Science.
Baca Juga: Apa Keunikan Ikan Buta dari Gua Bogor, si Spesies Baru dalam Sains?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR