"Selama ini dianggap bahwa hiu yang hilang di satu lokasi akan digantikan oleh pergerakan dan perkawinan hiu dari lokasi lain." Temuan ini, lanjutnya, menunjukkan hal tersebut tidak mungkin terjadi.
"Konservasi yang berhasil memerlukan pengenalan unit manajemen, tetapi hal ini belum tersedia untuk hiu putih, yang diduga ada sebagai satu populasi global," jelas Les Noble, biosaintis akuatik dari Nord University di Norwegia.
Meskipun berstatus sebagai predator puncak, hiu putih besar menghadapi berbagai ancaman yang sebagian besar berasal dari aktivitas manusia. Mereka diburu bukan hanya karena kesalahpahaman dan dendam, tetapi juga untuk diambil dagingnya sebagai makanan serta rahangnya sebagai trofi.
Selain itu, banyak hiu putih yang tertangkap secara tidak sengaja sebagai tangkapan sampingan dalam industri perikanan. Pencemaran laut akibat sampah dan bahan kimia berbahaya semakin memperburuk kondisi habitat mereka.
Ancaman terhadap hiu putih besar tidak hanya datang dari manusia, tetapi juga dari orca. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orca mulai memangsa hiu putih, yang menyebabkan populasi mereka semakin tertekan.
Sebagai predator puncak, hiu putih besar memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan dan keanekaragaman ekosistem laut. Mereka membantu mengontrol populasi spesies lain, sehingga mencegah ketidakseimbangan yang dapat berdampak buruk pada rantai makanan laut. Keberadaan mereka sangat berpengaruh terhadap ekosistem yang bertanggung jawab atas 20 persen sumber protein dalam konsumsi manusia.
Sayangnya, dalam 50 tahun terakhir, jumlah hiu putih besar telah menurun drastis. Menurut Noble, populasi mereka hampir berkurang setengahnya, yang menunjukkan bahwa spesies ini berada dalam kondisi yang sangat mengkhawatirkan. Di Eropa, hiu putih bahkan telah diakui sebagai spesies yang sangat terancam punah.
Jika tidak ada langkah perlindungan yang lebih ketat, hiu putih besar mungkin akan semakin sulit ditemukan di lautan. Upaya konservasi, seperti pengurangan perburuan, pengelolaan perikanan yang lebih baik, serta pengendalian pencemaran laut, menjadi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup mereka di alam liar.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR