Fenomena ini dikenal sebagai transmisi sosial, di mana perilaku menyebar dalam suatu komunitas melalui pengamatan dan peniruan, sebagaimana dilaporkan oleh Sueur dan rekan-rekannya dalam studi yang diterbitkan Desember ini di jurnal Cultural Science.
“Yang menarik adalah, mungkin pertama kali monyet jantan itu melakukannya karena frustrasi seksual, jadi ada tujuan yang spesifik,” ujar Sueur.
Namun, sekarang monyet jantan tersebut telah naik ke peringkat dominan dalam kelompoknya, dan monyet-monyet betina juga mulai meniru perilaku tersebut.
“Perilaku ini berkembang seiring waktu,” lanjut Sueur. “Ini menjadi lebih kompleks.”
Hubungan Saling Menguntungkan
Jika mengesampingkan perilaku seksual sejenak, sebenarnya rusa sika dan monyet makaka sudah memiliki hubungan unik antarspesies.
Rusa mengikuti monyet ke mana-mana untuk memakan sisa makanan yang jatuh dari pohon, bahkan juga memakan kotoran monyet. Sebaliknya, monyet membantu rusa dengan memakan kutu dan parasit yang mereka temukan saat merapikan bulu rusa.
Pertukaran layanan yang menguntungkan kedua spesies ini dikenal sebagai mutualisme.
Semua interaksi antara monyet dan rusa yang berkaitan dengan makanan sesuai dengan definisi ini, kata Judith Bronstein, seorang ahli ekologi evolusi dari University of Arizona yang meneliti mutualisme—meskipun ia tidak terlibat dalam penelitian terbaru ini.
Namun, perilaku menaiki rusa tampaknya adalah sesuatu yang berbeda.
Baca Juga: Seberapa Besar Dampak Sampah Plastik terhadap Kehidupan Monyet?
“Saya menduga rusa sangat toleran secara sosial terhadap monyet karena mereka membantu membersihkan parasit,” kata Bronstein.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR