Namun, saat gerhana bulan, atmosfer Bumi berperan sebagai penyaring cahaya, menyebarkan gelombang cahaya biru yang lebih pendek dan membiarkan gelombang merah yang lebih panjang mencapai Bulan.
Jika seseorang berdiri di permukaan Bulan selama gerhana, mereka akan melihat cincin merah bercahaya mengelilingi Bumi. Cincin ini merupakan kombinasi dari semua matahari terbit dan matahari terbenam yang terjadi secara bersamaan di berbagai belahan dunia saat itu.
Mengenal Berbagai Jenis Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi ketika Bumi menghalangi cahaya Matahari agar tidak langsung mencapai Bulan.
Namun, tidak semua gerhana bulan menghasilkan Bulan Darah dengan warna merah yang mencolok. Terdapat beberapa jenis gerhana bulan dengan efek visual yang berbeda:
Di antara ketiga jenis ini, gerhana penumbral adalah yang paling sulit diamati karena perubahan kecerahannya sangat halus. Hanya pengamat berpengalaman yang dapat mendeteksi perbedaannya dengan jelas.
Frekuensi Gerhana Bulan
Menurut laporan NASA, gerhana bulan terjadi dua hingga empat kali dalam setahun. Setiap gerhana bulan total dapat bertahan selama beberapa jam dan dapat diamati dari hampir separuh belahan dunia.
Berbeda dengan gerhana matahari yang memerlukan kacamata pelindung, gerhana bulan aman untuk dilihat dengan mata telanjang tanpa alat bantu apa pun.
Baca Juga: Mengapa Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan Tidak Terjadi Setiap Bulan?
Pergerakan Bulan Menjauhi Bumi
Source | : | Colitco |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR