Isolasi menyeluruh terhadap suku Sentinel berarti setiap kontak dengan dunia luar dapat menempatkan mereka pada risiko penyakit yang mematikan. Suku tersebut kemungkinan tidak memiliki kekebalan terhadap penyakit umum seperti flu dan campak.
Pandit mengatakan anggota kelompoknya selalu menjalani pemeriksaan awal untuk kemungkinan penyakit menular. Dan hanya mereka yang dalam kondisi sehat yang diizinkan bepergian ke Sentinel Utara.
Para pejabat mengatakan Chau, misionaris Amerika yang terbunuh, tidak memperoleh izin resmi apa pun untuk perjalanannya.
Ia malah dikatakan membayar nelayan setempat untuk membawanya ke pulau itu secara ilegal. Harapannya adalah Chau dapat mengubah suku tersebut menjadi Kristen.
Meskipun ia sendiri pernah mengalami ketegangan dengan suku Sentinel, Pandit menolak untuk menganggap suku tersebut mengobarkan permusuhan.
“Itu cara pandang yang salah. Kami adalah agresor di sini,” jelas Pandit. “Kami adalah pihak yang mencoba memasuki wilayah mereka.”
Suku Sentinel adalah orang-orang yang cinta damai. Mereka tidak berusaha menyerang orang lain. Mereka tidak mengunjungi daerah sekitar dan menimbulkan masalah. Pembunuhan terhadap orang asing yang datang adalah insiden yang jarang terjadi.
Pandit mengatakan bahwa ia mendukung pembentukan kembali misi pemberian hadiah yang bersahabat dengan suku tersebut. Namun ia menegaskan juga bahwa suku Sentinel tidak boleh diganggu.
“Kita harus menghormati keinginan mereka untuk dibiarkan sendiri,” ungkapnya.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR