Faktor-faktor seperti kekeringan, hujan lebat, aktivitas manusia berupa pemompaan air tanah yang berlebihan, serta kegiatan konstruksi dapat mempercepat atau memperburuk risiko terjadinya sinkhole.
Terdapat dua jenis utama sinkhole: sinkhole penurunan penutup yang berkembang secara perlahan dan lebih umum terjadi, serta sinkhole keruntuhan penutup yang dapat muncul secara tiba-tiba dalam hitungan jam dengan mekanisme yang serupa, yaitu runtuhnya atap gua yang terlalu tipis untuk menopang beban di atasnya.
Lokasi dan Dampak Sinkhole
Menurut Survei Geologi AS, sebagian besar kerusakan akibat sinkhole di Amerika Serikat dilaporkan terjadi di beberapa negara bagian seperti Florida, Texas, Alabama, Missouri, Kentucky, Tennessee, dan Pennsylvania. Florida dikenal secara khusus dengan masalah sinkhole karena kondisi tanahnya yang berpasir terletak di atas lapisan batu kapur yang berongga.
Meskipun tidak ada database nasional yang mencatat jumlah pasti sinkhole yang terbentuk setiap tahunnya, Survei Geologi memperkirakan bahwa biaya kerusakan yang diketahui akibat fenomena ini mencapai sekitar AS$300 juta (hampir Rp5 triliun) per tahun. Kerusakan ini umumnya terjadi pada jalan raya, jalan lain, dan bangunan.
Namun, biaya ini masih lebih rendah dibandingkan dengan kerugian akibat bencana alam lainnya seperti badai, tornado, banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan, yang seringkali menyebabkan kerusakan melebihi AS$1 miliar (setara Rp16 triliun) setiap tahun.
Departemen Perlindungan Lingkungan Florida mencatat bahwa penilaian risiko sinkhole masih menjadi tantangan karena deteksi rongga bawah tanah hanya dapat dilakukan melalui teknik survei geofisika yang mahal atau pengeboran uji. Jarang sekali sinkhole didahului oleh tanda-tanda seperti retakan atau longsoran tanah.
Selain wilayah-wilayah di AS, lokasi lain yang dikenal memiliki banyak sinkhole termasuk kawasan Laut Mati, di mana garam sangat mudah larut, dan Semenanjung Yucatan di Meksiko, yang sering dijumpai sinkhole akibat kondisi geologis batu kapurnya.
Karakteristik Fisik dan Pemanfaatan Sinkhole
Ukuran sinkhole dapat sangat bervariasi, mulai dari beberapa kaki hingga mencapai ratusan hektar. Kedalamannya pun beragam, ada yang kurang dari satu kaki hingga lebih dari 100 kaki.
Bentuk sinkhole juga bermacam-macam, bisa menyerupai mangkuk dangkal atau berupa lubang runtuhan dengan dinding vertikal yang curam. Terkadang, air dapat terakumulasi di dalam sinkhole dan membentuk kolam.
Menariknya, beberapa sinkhole juga telah menjadi daya tarik wisata. Sebagai contoh, pada bulan Februari tahun 2014, sebuah sinkhole tiba-tiba terbuka di Museum Corvette Nasional di Bowling Green, Kentucky, dan menelan beberapa mobil klasik.
Meskipun tidak ada korban jiwa karena kejadian tersebut terjadi pada malam hari, rekaman kamera keamanan berhasil mengabadikan momen tersebut. Insiden ini justru menarik perhatian wisatawan, dan museum kemudian membuka pameran khusus dua tahun setelahnya.
Sinkhole terbesar di dunia yang diketahui adalah Xiaozhai Tiankeng di Tiongkok, yang memiliki kedalaman dan ukuran terluas, dengan panjang lebih dari 2.000 kaki dan kedalaman yang hampir sama. Nama "Tiankeng" sendiri berarti "Lubang Surgawi".
Sinkhole ini menjadi habitat bagi lebih dari 1.000 spesies flora dan fauna, termasuk macan dahan, dan pemerintah Tiongkok telah membangun tangga di dalamnya untuk memfasilitasi pariwisata.
KOMENTAR