Kombinasi beberapa tekanan utama termasuk sedimentasi berlebihan, pemanasan atau pendinginan global yang cepat, dampak dari komet atau meteorit, aktivitas gunung berapi, atau limpasan nutrisi besar-besaran dari benua mungkin telah menyebabkan gelombang kepunahan ini.
Kepunahan Permian-Triassic
Kepunahan massal terbesar di Bumi selanjutnya, yang sering disebut sebagai "Great Dying (Kematian Besar)," terjadi sekitar 252 juta tahun yang lalu. Letusan gunung berapi yang dahsyat memicu perubahan iklim dahsyat yang mengubah seluruh biosfer planet ini.
Selama sekitar 60.000 tahun, 96 persen spesies laut Bumi dan sekitar tiga dari setiap empat spesies daratan punah. Great Dying adalah peristiwa kepunahan yang paling mirip dengan krisis lingkungan Bumi saat ini.
Paleontologis Christian Kammerer mengatakan, "Keduanya melibatkan pemanasan global yang terkait dengan pelepasan gas rumah kaca, yang disebabkan oleh gunung berapi pada Zaman Permian dan tindakan manusia saat ini."
Kammerer menambahkan bahwa keduanya (Great Dying dan krisis lingkungan saat ini) merupakan kasus yang sangat langka dari pergeseran cepat antara Bumi yang membeku dan Bumi yang panas.
Jadi, kekacauan yang kita amati pada ekosistem Zaman Permian akhir, dengan hilangnya seluruh bagian dari jaring makanan, merupakan peringatan bagi dunia kita saat ini jika kita tidak segera mengubah keadaan.
Pada kepunahan massal ini, beberapa spesies berhasil bertahan hidup. Sekelompok amfibi primitif yang disebut temnospondyl mungkin bertahan hidup dengan memakan mangsa air tawar yang tidak dapat dijangkau oleh predator darat yang lebih besar. Selain itu, mereka tidak pilih-pilih makanan.
Kepunahan Triassic-Jurassic
Setelah Great Dying, kehidupan mulai berkembang pesat meskipun masih mengalami kesulitan. Namun, letusan gunung berapi besar memicu Kepunahan Triassic-Jurassic sekitar 201 juta tahun yang lalu.
Kadar karbon dioksida meningkat lagi, mengasamkan lautan dan menghangatkan Bumi rata-rata 5 hingga 11 derajat Fahrenheit.
Baca Juga: Inilah yang Terjadi ketika Asteroid Pemusnah Dinosaurus Menghantam Bumi
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR