Implikasi dan Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Setara dan Berkelanjutan
Meskipun penelitian ini menemukan adanya korelasi antara ketidaksetaraan dan keberlanjutan permukiman, tim peneliti menekankan bahwa hubungan ini tidak bersifat kausal.
Sebaliknya, mereka berpendapat bahwa kedua faktor ini cenderung meningkat seiring dengan pertumbuhan skala dan kompleksitas sistem sosial manusia.
Lawrence menjelaskan, "Definisi keberlanjutan PBB mengacu pada masyarakat kita yang tidak hanya terus eksis tetapi juga menjadi lebih setara."
Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara kedua aspek ini dan mempertanyakan apakah kesetaraan atau ketidaksetaraan secara historis lebih berkontribusi pada keberlanjutan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seiring dengan perkembangan sistem manusia menjadi lebih besar dan kompleks, ketidaksetaraan cenderung meningkat sejalan dengan keberlanjutan yang lebih lama, namun kedua hal ini tidak saling bergantung secara mutlak.
Hal ini memberikan indikasi yang menggembirakan bahwa umat manusia memiliki potensi untuk mencapai keberlanjutan tanpa harus mengalami peningkatan ketidaksetaraan yang berkelanjutan.
"Bukan berarti ketidaksetaraan hanyalah produk sampingan yang diperlukan dalam membangun masyarakat yang kompleks dan berkelanjutan," tegasnya.
Oleh karena itu, penting untuk menyadari dan memperhatikan interaksi historis yang kompleks antara ketidaksetaraan dan keberlanjutan.
Mengingat tantangan global saat ini, seperti peningkatan ketidaksetaraan kekayaan dan isu-isu keberlanjutan termasuk perubahan iklim, pelajaran yang dapat dipetik dari 10.000 tahun terakhir dapat menjadi sangat berharga dalam upaya kita untuk mencapai masa depan yang lebih setara dan benar-benar berkelanjutan
Studi ini merupakan hasil kolaborasi dari para peneliti di seluruh Eropa dan Amerika Serikat, yang memanfaatkan basis data komprehensif yang dikumpulkan oleh para arkeolog dari berbagai penjuru dunia.
Publikasi ini merupakan bagian dari fitur khusus yang secara lebih luas meneliti asal-usul dan pendorong ketidaksetaraan dari berbagai perspektif, di mana setiap studi dalam fitur tersebut menggunakan kumpulan data khusus mengenai ukuran rumah di seluruh dunia selama 10.000 tahun terakhir, serta informasi relevan mengenai masyarakat lintas waktu, seperti struktur sosial, hierarki, dan praktik pertanian.
Lawrence juga berkontribusi sebagai penulis dalam delapan makalah lain yang menjadi bagian dari fitur khusus ini.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
KOMENTAR