Ikon Salus Populi Romani, pada panel kayu cedar berukuran 117 × 79 cm, menggambarkan Bunda Maria menggendong bayi Yesus. Tradisi mengatakan bahwa ikon tersebut dibawa dalam prosesi yang dipimpin oleh Paus Gregorius I melalui jalan-jalan Roma pada 590. Pada saat itu, Roma dilanda wabah.
Di puncak Makam Hadrian (Castel Sant'Angelo), Paus Gregorius mendapat penglihatan tentang Santo Mikhael Sang Malaikat Agung. Sang Malaikat Agung meyakinkannya bahwa Roma akan terhindar dari kehancuran lebih lanjut.
Tujuh paus dimakamkan di basilika tersebut antara lain:
Paus Fransiskus selalu berdoa di depan ikon Salus Populi Romani
Pada tahun 2023, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa ia ingin dimakamkan di Santa Maria Maggiore. Keinginannya itu tidak mengejutkan banyak orang pengikut perjalanan dan kegiatannya. Setelah terpilih pada tahun 2013, Fransiskus dikenal karena mengunjungi gereja untuk berdoa di depan ikon Salus Populi Romani. Ia selalu memohon perlindungan Bunda Maria sebelum dan setelah setiap perjalanan kerasulannya.
Pada Maret 2020, selama gelombang pertama COVID-19 yang mematikan di Italia, ia meninggalkan Vatikan untuk berziarah. Sang Paus berjalan kaki ke Santa Maria Maggiore untuk berdoa di depan ikon Maria agar pandemi segera berakhir.
Lokasi makam Paus Fransiskus sudah dipilih dan disiapkan
“Tempat itu sudah dipersiapkan,” ungkap Paus Fransiskus tentang makamnya di masa mendatang di Basilika Santa Maria Maggiore.
Paus melanjutkan penjelasannya mengapa dia memilih untuk dimakamkan di sana. “Tepat di balik patung Ratu Perdamaian, ada ceruk kecil, pintu yang mengarah ke ruangan tempat lilin disimpan. Saya melihatnya dan berpikir, 'Ini tempatnya.' Dan di sanalah lokasi pemakaman disiapkan. Saya diberi tahu bahwa tempat itu sudah siap.”
Dalam sebuah wawancara, Paus Fransiskus berbicara panjang lebar tentang ikatannya dengan Perawan Maria. Dan ikon Solus Populi Romani itulah yang membuatnya terus-menerus tertarik.
Sebelum dan sesudah perjalanannya, Paus Fransiskus akan berhenti untuk menemuinya. Ia membawakannya bunga-bunga yang ia lihat dari balkon Gemelli pada hari ia akhirnya keluar dari rumah sakit. Paus Fransiskus kembali lagi sebelum ia menghembuskan napas terakhirnya. Saat itu, ia mulai keluar di antara masyarakat dan memberikan salam singkat serta berkat dengan suaranya yang masih tegang dan terengah-engah.
Source | : | britannica,Aleteia |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR