Nationalgeographic.co.id—Bangsa Viking kerap digambarkan sebagai bangsa yang kasar, kotor, dan kejam. Padahal, mereka sebenarnya cukup beradab, sangat memperhatikan kebersihan pribadi, dan mengenakan pakaian bagus yang dilengkapi perhiasan.
Lantas, bagaimana cara berpakaian bangsa Viking dan cara mereka menjaga kebersihkan? Untuk mengetahuinya, marilah kita simak ulasan berikut ini!
Dilansir laman World History Encyclopedia, pakaian Viking terbuat dari wol, linen, dan kulit binatang. Untuk orang kaya, pakaian mereka terbuat dari sutra. Sisir yang mereka bawa terbuat dari tanduk, tulang, gading, dan kayu yang diukir dan sering disimpan dalam kotaknya sendiri. Perhiasan kelas atas dibuat dari perak, emas, batu permata, dan kaca yang dipoles.
Sementara kelas bawah menghiasi diri mereka menggunakan timah, timbal, besi, dan mungkin tembaga. Sepatu dan sepatu bot mereka terbuat dari kulit binatang.
Kecuali para budak, secara umum, orang Skandinavia berpakaian bagus dan sangat bangga dengan penampilan diri mereka. Mereka memulai setiap pagi dengan aturan kebersihan pribadi. Di hari Sabtu, mereka meluangkan waktu untuk mandi dan mencuci pakaian, sebuah praktik yang menurut para penulis sejarah Anglo-Saxon aneh dan tidak menyenangkan.
Penekanan bangsa Viking pada penampilan dan pakaian yang rapi mencerminkan nilai budaya yang lebih luas. Konsep Takdir (Fate) berperan dalam hal ini karena seseorang tidak pernah tahu hari kematiannya dan karenanya harus selalu tampil terbaik untuk kedatangan yang tak terelakkan di akhirat.
Informasi tentang pakaian Viking berasal dari bukti arkeologi, representasi artistik, dan karya yang ditulis oleh musuh mereka. Menurut cendekiawan Kirsten Wolf, dua jenis bukti bisa digunakan untuk mengetahui seperti apa pakaian orang Skandinavia pada Zaman Viking.
Pertama adalah potongan kain yang masih tersisa karena menempel pada bros (peniti hias), yang bisa memberi petunjuk tentang jenis kain yang dipakai. Selain itu, letak bros pada mayat yang masih berpakaian juga bisa menunjukkan bentuk dan potongan baju mereka.
Kedua adalah karya seni pada zaman itu, seperti batu bergambar dari Gotland yang dibuat antara abad ke-5 hingga ke-11, liontin berbentuk manusia, dan permadani yang ditemukan di kapal makam Oseberg.
Barang-barang yang ditemukan di dalam makam memberikan beberapa bukti paling menarik tentang mode berpakaian di zaman Viking. Perempuan sering dimakamkan bersama banyak perhiasan, termasuk bros (peniti hias) yang digunakan untuk menjepit jubah atau tunik mereka.
Karena kain bisa awet jika bersentuhan dengan logam, beberapa potongan kain berhasil ditemukan. Dari potongan kain ini, kita bisa mengetahui jenis pakaian yang dikenakan dan bahkan cara memakainya. Bukti tentang pakaian perempuan lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan laki-laki, karena banyak pria pada masa itu dikremasi.
Baca Juga: Penelitian Ilmiah: Tengkorak Bangsa Viking Ungkap Dulunya Mereka Sudah Punya Beragam Penyakit
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR